Wednesday, 24 March 2010

10 REASONS TO BELIEVE GOD GIVES THE PERFECT GIFT



1. God loves to give gifts

Long before we took our first breath, our Creator showed himself to be a great giver of everything a man or woman could ask for. Today, He still wants to give us the desires of our heart (Psalm 37:4). Yet His best offer it’s so priceless and so perfectly suited to our needs. Many think it’s too good to be true. 


2. It’s described in the Bible.


The Bible describes a wonderfully mysterious gift that goes far beyond anything we’ve ever deserve. But does God offer to give us the desires of our heart as a reward for God living? No. The Bible refers to this spiritual package as salvation and calls it “the gift of God” (Romans 6:23; Ephesians 2:8-9)


3. It cannot be earned.


God’s perfect gift of salvations comes not by merit but by mercy, not by trying but trusting. “By grace you have been saved through faith, and that not of yourselves; it is the gift of God”. (Ephesians 2:8-9)


4. God plan for it himself 


God gave us the freedom to accept or reject Him; our first parents walked away from Him. God revealed a plan of rescue whereby an innocent victim would die on behalf of the guilty. He did what can only be explained by love - His sacrificed His Son to pay for our sins. (John 1:29; Hebrew 10:5-10)


5. It’s come with a proof purchase.


The receipt we hold for His payment it’s the record of history. Jewish prophets predicted a Messiah who would deliver His people from sins. (Isaiah 53; Daniel 9:26). The Gospel for tell us that He healed the sick, raised the dead and gave hope to the oppressed. Instead of riding to power on the shoulders of adoring crowds, He voluntarily died at the hands of Romans executioners. Three days later he walked out of the guarded tombs (Luke 24:1-7). Eyewitnesses of the risen Christ dead at the hands of enemies rather than deny they had seen him a living.


6. It was wrapped with care.


The Lord visited a young woman named Mary and miraculously wrapped Himself in her womb. When all seemed lost, God wrapped His gift in the reports of witnesses who told of resurrection from the dead. For a final touch, the Creator gave His gift a colorful bow of diversity - people from every nations whose hearts have been changed by His love (Revelation 5:9).



7. God offers it by grace.


The apostle Paul described the difference between Adam, who spread death to all his descendents, and Christ, who brought life to all who trust Him. “If by one man’s offense many died, much more the grace of God and the gift by grace of the one Man, Jesus Christ, abounded to many” (Romans 5:15).


8. It can be received only though faith.

God comes only where He’s invited. The One who wants us to share the happiness of His eternal family knocks gently a door of our heart, waiting for us to welcome Him into our life (John 1:12).


9. It’s available to anyone willing to receive it.


Most of Jesus’ best friends ware fishermen, not scholars. One was tax collector. One had been possessed by demons. One sold her body for living. What they had in common was their willingness to accept the gift of God.


10. It inspires gratitude.

Those who’ve been saved from a burning building know what it means to live with deep sense of gratitude. Those who know they’ve been rescued by God’s grace from the fires of judgment live out of their gratefulness to God (Ephesians 2:10).

(Taken from ODB)




Dalam bahasa Indonesia:


1 . Allah senang memberikan hadiah
Jauh sebelum kita bernapas pertama kita, Pencipta kita menunjukkan dirinya menjadi seorang maha pemberi dari segala sesuatu yang seorang pria atau wanita inginkan. Hari ini, Dia masih ingin memberikan apa yang menjadi keinginan hati kita (Mazmur 37:4). Namun demikian hadiah terbaiknya begitu berharga dan sangat cocok untuk kebutuhan kita. Banyak yang berpikir itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

2 . Hadiah ini dijelaskan dalam Alkitab .
Alkitab menjelaskan mengenai hadiah indah misterius yang jauh melampaui apapun yang layak kita miliki. Tapi apakah Tuhan memberikannya keinginan hati kita sebagai hadiah untuk kesalehan kita? Tidak. Alkitab merujuk bahwa hadiah rohani ini sebagai keselamatan dan menyebutnya "pemberian Allah" (Roma 6:23; Efesus 2:8-9)

3 . Hadiah ini tidak dapat diusahakan.
Karunia sempurna Allah yaitu keselamatan, datang bukan karena perbuatan kita tetapi karena belas kasihan, bukan karena usaha tapi percaya . “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah". (Efesus 2:8-9)

4 . Allah merencanakan hadiah ini sendiri.
Tuhan memberi kita kebebasan untuk menerima atau menolak Dia, orang tua pertama kita (Adam dan Hawa) menjauh dari-Nya. Allah mengungkapkan rencana penyelamatan dimana korban yang tak berdosa akan mati bagi mereka yang berdosa . Dia melakukan apa yang hanya dapat dijelaskan oleh cinta- Dia mengorbankan Anak-Nya untuk membayar dosa-dosa kita . (Yohanes 1:29; Ibrani 10:5-10)

5 . Hadiah ini datang dengan bukti tanda terima.
Tanda terima yang kita miliki atas penebusan-Nya adalah catatan sejarah . Nabi-nabi bangsa Yahudi telah menubuatkan seorang Mesias yang akan membebaskan umat-Nya dari dosa. (Yesaya 53; Daniel 9:26). Injil untuk memberitahu kita bahwa Ia menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan memberi harapan bagi mereka yang tertindas. Alih-alih naik berkuasa atas nama orang-orang banyak yang mendukungnya, sebaliknya Dia secara sukarela mati di tangan algojo Roma. Tiga hari kemudian dia bangkit keluar dari kubur yang dijaga (Lukas 24:1-7). Saksi mata yang melihat Kristus bangkit, rela mati di tangan musuh daripada menyangkal bahwa mereka telah melihat Dia hidup.

6 . Hadiah ini dikemas dengan hati-hati .
Tuhan mengunjungi seorang wanita muda bernama Maria dan dengan ajaib mengemas diri-Nya dalam rahim Maria. Ketika semua tampak hilang, Allah mengemas karunia-Nya dalam laporan para saksi yang menceritakan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Untuk sentuhan akhir, Sang Pencipta memberi karunia-Nya dengan kado warna-warni keragaman – yaitu orang dari setiap negara yang hatinya telah diubah oleh kasih-Nya (Wahyu 5:9).

7 . Allah menawarkan hadiah ini melalui kasih karunia .
Rasul Paulus menggambarkan perbedaan antara Adam, yang menyebarkan kematian bagi semua keturunannya, dan Kristus, yang membawa kehidupan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:15).

8 . Hadiah ini hanya bisa diterima dengan iman.
Allah datang hanya dimana Dia diundang. Da yang ingin kita menikmati kebahagiaan bersama keluarga kekal-Nya mengetuk pintu hati kita, menunggu kita untuk menyambut Dia dalam hidup kita (Yohanes 1:12).

9 . Hadiah ini tersedia untuk siapa saja yang mau menerimanya .
Sebagian besar teman-teman terbaik Yesus adalah para nelayan, bukan ulama . Ada pemungut pajak. Ada yang pernah dirasuki setan. Ada yang menjual tubuhnya untuk hidup. Apa yang kesamaan yang mereka miliki adalah kesediaan mereka untuk menerima karunia Allah.

10 . Hadiah ini menimbulkan rasa syukur .
Mereka yang telah diselamatkan dari kebakaran gedung tahu apa artinya hidup dengan rasa syukur yang mendalam . Mereka yang tahu bahwa mereka telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah dari api penghakiman akan hidup menyatakan rasa terima kasih mereka kepada Allah ( Efesus 2:10 ) .


(Diambil dari ODB)


Thursday, 18 March 2010

Is Evolution is a fact?



The theory of evolution is not without problems. One scientist says this about life starting on its own: “Amino acids would have to be arranged in an exact sequence to form a protein … just like the letters in a sentence. Mere laws of chemistry and physics cannot do that. The probability of protein forming by chance would be 10^64 (10 with 64 zeros after it) to 1!”

Many people assume the theory of evolution to be true. But can it be scientifically proven? Something is considered scientifically true only if it can be repeatedly verified under laboratory conditions. The claim that life sprang up on its own out of a long impersonal process cannot pass this test of truth. That is why evolution remains only a theory.

So if you’re ever tempted to doubt the Genesis (Bible) account of the creation story, consider the alternative. The odds against even a simple protein creating itself are astronomical. How much more reasonable to believe God and His Word: “By faith we understand that the worlds were framed by the word of God, so that the things which are seen not made of things which are visible” (Bible, Book of Hebrew Chapter 11 Verse 3).

Isn’t it more reasonable to believe that God designed and created the universe? (Bible, Book of Genesis Chapter 1 Verse 1).

It’s your call to choose!

(taken from ODB RBC)




Dalam Bahasa Indonesia:

Apakah Evolusi adalah fakta?

Teori evolusi bukanlah tanpa masalah. Salah satu ilmuwan mengatakan hal ini tentang kehidupan mulai dengan sendirinya: "Asam amino itu harus diatur dalam urutan yang tepat untuk membentuk protein ... sama seperti huruf dalam kalimat. Hukum kimia dan fisika belaka tidak bisa melakukannya. Probabilitas protein membentuk secara kebetulan mungkin mencapai 10^64 ( 10 dengan 64 angka nol setelah itu) berbanding 1!"

Banyak orang beranggapan teori evolusi adalah nyata . Tapi dapatkah hal tersebut dibuktikan secara ilmiah? Sesuatu dianggap benar secara ilmiah hanya jika dapat diverifikasi berulang kali di bawah kondisi laboratorium. Pernyataan bahwa kehidupan muncul dan terjadi dengan sendirinya dari proses empiric dalam waktu yang panjang, tidak bisa lulus tes kebenaran ini. Itulah sebabnya evolusi tetap hanya sebagai teori.

Jadi jika Anda pernah tergoda untuk meragukan (Alkitab) KItab Kejadian tentang kisah penciptaan, pertimbangkan alternatifnya. Tandingan lain dengan  pemahaman protein sederhana terbentuk sendiri tadi adalah astronomi. Demikanpun, masih lebih masuk akal untuk percaya Tuhan dan Firman-Nya: "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." (Alkitab, Kitab Ibrani Bab 11 ayat 3).

Bukankah lebih masuk akal untuk percaya bahwa Allah merancang dan menciptakan alam semesta? (Alkitab , Kitab Kejadian Bab 1 Ayat 1).

Terserah Anda untuk memilih!



(diambil dari ODB RBC)