Friday, 20 August 2010

Bersaksi (Testify)

Pembacaan: Matius 28:17-20
Nats: 1 Korintus 11:1 : “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."


Saudara terkasih. Bersaksi tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kapan saja kita bersaksi. Ketika kita menyaksikan suatu peristiwa, atau cuma mendengarnya, kemudian saat kita menceritakan kepada orang lain, maka kita telah bersaksi. Bahkan sikap kitapun dapat bersaksi tentang suasana hati kita. Contohnya saat bersedih, tanpa bicara kita menangis.

Sebelum Yesus terangkat kembali ke Sorga, Dia memberikan perintah atau amanat. Amanat ini jauh lebih penting daripada amanat almarhum nenek kakek buyut kita yang minta dikuburkan pada tempat khusus. Amanat Yesus ini disebut Amanat Agung! Isinya: bersaksi!

Ketika Yesus menampakkan diri sebelum terangkat, ada murid-muridnya yang ragu-ragu. Kenapa mereka ragu? Bukankah Kristus telah bangkit? Yah mereka ragu akan banyak hal: apakah mereka layak dihadapan-Nya, apakah yang akan terjadi selanjutnya, karena mereka menjadi buronan tentara Romawi dan Yahudi. Tetapi Yesus mendekati mereka, Yesus tahu keraguan mereka dan menegaskan bahwa segala kuasa di sorga dan di bumi ada padaNya. Lalu kemudian Dia memerintahkan mereka bersaksi, mengajar dan membaptiskan.

Tentu saja kita tidak perlu sampai membaptiskan orang. Itu dapat dilakukan Gereja, mengapa? Agar orang yang baru bertobat bisa bertumbuh di Gereja. Tetapi kitapun harus bersaksi. Tanpa kesaksian kita akan banyak orang yang binasa dalam dosanya.

Bersaksi itu banyak caranya. Seperti yang disampaikan pada awal tadi, semua orang selalu bersaksi. Memberitakan Injil atau bersaksi tidak terbatas pada talenta atau jabatan pelayan. Setiap hari kita bisa bersaksi. Ketika kita bertobat, menyadari kasih Allah. Dapat kita ceritakan pengalaman itu pada orang lain. Atau saat kita membaca Alkitab, ada ayat yang menyentuh hati. Itupun bisa diceritakan.

Tapi tahukah anda, yang paling sederhana namun paling berguna adalah menjadi contoh bagi orang lain. Orang tua menjadi contoh hidup kasih dan beriman bagi anak-anaknya. Tentunya keluarganya akan hidup beriman juga. Dimanapun kita bisa menjadi contoh hidup beriman. Tentunya perbedaan kita dengan dunia akan menimbulkan daya tarik bagi orang lain. Karena kita memiliki sukacita dan damai sejahtera yang tidak dimiliki dunia ini. Amin.

Ingatlah: Kelakuan bersaksi lebih kuat daripada kata-kata!



English version:

Testify

Reading: Matthew 28:17-20
Scriptures: 1 Corinthians 11:1: "Follow my example, as I follows example of Christ." (free translation)

Dear brother. Testifying never be separated from human life. Anytime we testify. When we witness an event, or just to hear it, then when we tell it to others, then we have testified. Even the attitude we too can testify about our mood. For example when sad, we cry silently.

Before Jesus ascended back to heaven, He gave a command or mandate. This mandate is far more important than the mandate of our deceased great-grandfather, who requested buried in a special place. Jesus' message is called the Great Commission! Contents: testify!

When Jesus appeared before ascending to heaven, there are students who are hesitant. Why do they hesitate? Did not Christ is risen? Well they have doubts about many things: whether they are worthy before Him, what will happen next, because they became Roman soldiers and Jewish fugitives. But Jesus came to them, Jesus knew their doubts and assert that all power in heaven and on earth was upon him. And then he ordered them to testify, teach and baptize.

Of course we do not need to baptize people. That can be done the Church, why? In order for new converts, could grow in the Church. But we too have to testify. Without our testimonies, many people will perish in their sins.

Testified that many do. As noted in the beginning was, everyone always testify. Preaching the Gospel or testify not limited to talent or the church positions. Every day we can testify. When we repent, realize the love of God. We can tell that experience to others. Or when we read the Bible, there are verses that touch the heart, and even then could tell.

But you know, the simplest but most useful is an example for others. The old man became a living example of love and faith for their children. Of course the family will live faith as well. Wherever we can be a living example of faith. Surely our differences with the world, would cause the attraction for others. Because we have the joy and peace that this world is not owned. Amen.

Remember: Attitude testified stronger than words!

No comments:

Post a Comment