Pembacaan: Efesus 2:1-3
Nats: Roma 6:23: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan sehat sejahtera selalu. Tapi jika ada yang sakit, kita berdoa untuk kesembuhan dia.
Pembacaan kita pada pagi hari ini berbicara tentang satu penyakit. Ini bukan sembarang penyakit. Ini penyakit semua orang di dunia dan penyakit turunan. Walaupun manusia kelihatan sehat secara jasmani namun sebenarnya dia sakit. Penyakit itu disebut dosa!
Tak seorangpun di dunia yang tidak berdosa. Bayi dalam kandunganpun sudah berdosa, contohnya: bayi menendang-nendang perut ibunya dari dalam. Walaupun sang ayah senang hal itu, tapi si ibu pasti merasa sakit perutnya. Dalam kandunganpun sudah memberontak. Lihat saja anak kecil, mereka berbohong, juga berkelahi, merebut mainan anak lain, merengek memaksakan keinginannya, apakah orang tuanya mengajarkan demikian? Tidak perlu diajarkan berbuat dosa, manusia itu sejak kecil sudah bisa berbuat dosa.
Mengapa? Karena dosa itu bukanlah perbuatannya, tapi jati diri manusia. Karena manusia adalah manusia berdosa, maka tindakannya cenderung dan mudah sekali berbuat dosa. Seperti pembacaan kita, dosa membuat: kita mati rohani (ayat 1), kita mengikuti jalan dunia, mentaati kuasa kegelapan seperti opo-opo atau jimat (ayat 2), hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging, dan berpikiran jahat (ayat 3). Dari berbagai golongan bentuk perbuatan dosa tersebut, kita pasti sudah pernah berbuat salah satunya atau semuanya. Dan setiap dosa, besar maupun kecil, upahnya hukuman maut bagi pelakunya.
Tidak ada harapan bagi manusia untuk menyembuhkan penyakit dosa itu. Dosa menjalar dan membawa maut. Orang yang salehpun mengalami ketakutan saat menghadapi kematiannya, karena dosa! Karena kebaikan tidak dapat menghapus dosa manusia, kebaikan bukanlah obat penyembuh dosa. Dosa sudah ada sejak dalam kandungan, mungkinkah perbuatan baik mampu menghapus seluruh dosa sejak kita dalam kandungan? Tentu tidak!
Hanya karunia Allah yang bisa mengampuni dosa. Kristus Yesus telah membayar dosa-dosa kita melalui pengorbanan-Nya pada salib. Darah-Nya tercurah untuk penebusan kita, Dia yang tidak berdosa, tidak dilahirkan dalam dosa, tidak juga berbuat dosa. Yesus Kristus memilih menderita agar dosa-dosa kita dapat dihapuskan.
Untuk itu, saudaraku yang dikasihi Tuhan, marilah datang pada Tuhan Yesus, menerima kasih-Nya, menerima pengampunan-Nya agar kita disembuhkan dari dosa, dan diselamatkan dari maut. Amin.
Ingatlah: Dosa bukanlah perbuatannya, tetapi status orang yang melakukannya.
English version:
Sin
Reading: Ephesians 2:1-3
Scripture: Romans 6:23: "For the wages of sin is death: but the gift of God is eternal life in Christ Jesus our Lord."
Greetings in the love of the Lord Jesus Christ. How are you all? Hopefully in a state of good health always. But if someone is sick, we pray for her/his healing.
Our reading this morning, talking about a disease. This is not just any disease. It is a disease of all people in the world and hereditary disease. Although humans appear physically healthy but actually he/she is sick. The disease called sin!
No one in the world that is not innocent. Babies in the womb-was already sinned, for example: baby kicking inside mother belly. Although the father glad, but the mother must have felt a pain in her stomach. In the womb-was already rebelling. Look at a small child, they lie, too fight, snatch toys other children, whining impose its will, whether such parents teach? No need to be taught to sin, the man was able to sin since childhood.
Why? Because sin is not actions, but human identity. Because humans are sinful, then their actions are likely and easy to sin. As with our earlier readings, sin made: our spiritual death (paragraph 1), we follow the way of the world, obeying the powers of darkness like the occult or fetish (paragraph 2), lived in the passions of the flesh, indulging the desires of the flesh, and evil-minded (v. 3 ). Of the various classes of the form sin, we must have done one of them or all of them. And every sin, big or small, the reward is death penalty.
There is no hope for mankind to cure the disease of sin. Spreading and deadly sin. Godly man-even experience fear in the face of death, because of sin! Because goodness can not erase human sin, goodness is not a cure for sin. Sin was in the womb, could act godly able to remove all sin from us in the womb? Of course not!
Only the grace of God could forgive sins. Christ Jesus paid for our sins through His sacrifice on the cross. Shed His blood for our redemption, He never sinned, was not born in sin, not sin. Jesus Christ chose to suffer so that our sins can be eliminated.
For that, my beloved Lord, come Lord Jesus come in, receive His love, accept His forgiveness that we are healed from sin, and be saved from death. Amen.
Remember: Sin is not an act, but the status of the person who did it.
Nats: Roma 6:23: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan sehat sejahtera selalu. Tapi jika ada yang sakit, kita berdoa untuk kesembuhan dia.
Pembacaan kita pada pagi hari ini berbicara tentang satu penyakit. Ini bukan sembarang penyakit. Ini penyakit semua orang di dunia dan penyakit turunan. Walaupun manusia kelihatan sehat secara jasmani namun sebenarnya dia sakit. Penyakit itu disebut dosa!
Tak seorangpun di dunia yang tidak berdosa. Bayi dalam kandunganpun sudah berdosa, contohnya: bayi menendang-nendang perut ibunya dari dalam. Walaupun sang ayah senang hal itu, tapi si ibu pasti merasa sakit perutnya. Dalam kandunganpun sudah memberontak. Lihat saja anak kecil, mereka berbohong, juga berkelahi, merebut mainan anak lain, merengek memaksakan keinginannya, apakah orang tuanya mengajarkan demikian? Tidak perlu diajarkan berbuat dosa, manusia itu sejak kecil sudah bisa berbuat dosa.
Mengapa? Karena dosa itu bukanlah perbuatannya, tapi jati diri manusia. Karena manusia adalah manusia berdosa, maka tindakannya cenderung dan mudah sekali berbuat dosa. Seperti pembacaan kita, dosa membuat: kita mati rohani (ayat 1), kita mengikuti jalan dunia, mentaati kuasa kegelapan seperti opo-opo atau jimat (ayat 2), hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging, dan berpikiran jahat (ayat 3). Dari berbagai golongan bentuk perbuatan dosa tersebut, kita pasti sudah pernah berbuat salah satunya atau semuanya. Dan setiap dosa, besar maupun kecil, upahnya hukuman maut bagi pelakunya.
Tidak ada harapan bagi manusia untuk menyembuhkan penyakit dosa itu. Dosa menjalar dan membawa maut. Orang yang salehpun mengalami ketakutan saat menghadapi kematiannya, karena dosa! Karena kebaikan tidak dapat menghapus dosa manusia, kebaikan bukanlah obat penyembuh dosa. Dosa sudah ada sejak dalam kandungan, mungkinkah perbuatan baik mampu menghapus seluruh dosa sejak kita dalam kandungan? Tentu tidak!
Hanya karunia Allah yang bisa mengampuni dosa. Kristus Yesus telah membayar dosa-dosa kita melalui pengorbanan-Nya pada salib. Darah-Nya tercurah untuk penebusan kita, Dia yang tidak berdosa, tidak dilahirkan dalam dosa, tidak juga berbuat dosa. Yesus Kristus memilih menderita agar dosa-dosa kita dapat dihapuskan.
Untuk itu, saudaraku yang dikasihi Tuhan, marilah datang pada Tuhan Yesus, menerima kasih-Nya, menerima pengampunan-Nya agar kita disembuhkan dari dosa, dan diselamatkan dari maut. Amin.
Ingatlah: Dosa bukanlah perbuatannya, tetapi status orang yang melakukannya.
English version:
Sin
Reading: Ephesians 2:1-3
Scripture: Romans 6:23: "For the wages of sin is death: but the gift of God is eternal life in Christ Jesus our Lord."
Greetings in the love of the Lord Jesus Christ. How are you all? Hopefully in a state of good health always. But if someone is sick, we pray for her/his healing.
Our reading this morning, talking about a disease. This is not just any disease. It is a disease of all people in the world and hereditary disease. Although humans appear physically healthy but actually he/she is sick. The disease called sin!
No one in the world that is not innocent. Babies in the womb-was already sinned, for example: baby kicking inside mother belly. Although the father glad, but the mother must have felt a pain in her stomach. In the womb-was already rebelling. Look at a small child, they lie, too fight, snatch toys other children, whining impose its will, whether such parents teach? No need to be taught to sin, the man was able to sin since childhood.
Why? Because sin is not actions, but human identity. Because humans are sinful, then their actions are likely and easy to sin. As with our earlier readings, sin made: our spiritual death (paragraph 1), we follow the way of the world, obeying the powers of darkness like the occult or fetish (paragraph 2), lived in the passions of the flesh, indulging the desires of the flesh, and evil-minded (v. 3 ). Of the various classes of the form sin, we must have done one of them or all of them. And every sin, big or small, the reward is death penalty.
There is no hope for mankind to cure the disease of sin. Spreading and deadly sin. Godly man-even experience fear in the face of death, because of sin! Because goodness can not erase human sin, goodness is not a cure for sin. Sin was in the womb, could act godly able to remove all sin from us in the womb? Of course not!
Only the grace of God could forgive sins. Christ Jesus paid for our sins through His sacrifice on the cross. Shed His blood for our redemption, He never sinned, was not born in sin, not sin. Jesus Christ chose to suffer so that our sins can be eliminated.
For that, my beloved Lord, come Lord Jesus come in, receive His love, accept His forgiveness that we are healed from sin, and be saved from death. Amen.
Remember: Sin is not an act, but the status of the person who did it.
No comments:
Post a Comment