Wednesday, 18 August 2010

Lentera Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus

Judul : Lentera Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus
Karya : Mark Dohar Simatupang
Hak cipta : Dilindungi Tuhan! Dec 8' 2004

BABAK I (Nosriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus sedang berjalan-jalan melihat dan berpikir tentang segala sesuatu yang dilihatnya disekitarnya)

Prolog 1 : Di sebuah kota tak bernama adalah seorang filsuf termasyur yang tiada taranya, seorang yang begitu besar keingintahuannya akan segala sesuatu. Sang Filsuf yang telah beruban itu bernama: Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus. Hmmmm agak susah memang namanya, tapi bagaimana tidak, bukankah dia seorang filsuf yang terkenal?

Prolog 2 : Kehebatan Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus …. atau kita panggil saja Nostriuolus ….. adalah dia sangat membingungkan semua orang di kotanya, dia sering mempertanyakan hal-hal yang dipandang tidak perlu atau tidak penting bagi orang-orang, seperti: “apakah telur ataukah ayam yang lebih dahulu ada?” ataukah “Apakah manusia pertama memiliki pusar pada perutnya?” atau “Mengapa laron tertarik dengan cahaya dan mau mati demi cahaya itu?” dan …. Masih banyak lagi. Sampai suatu ketika ……..

Prolog 1 : Nostriuolus menemukan sebuah pertanyaan dalam dirinya? Tentang manusia! Yah, Nostriuolus menemukan pertanyaan “Seperti apakah manusia sesungguhnya?” pertanyaan ini timbul tatkala dia melihat berbagai berita di televisi tentang bagaimana manusia menghancurkan sesama dan dirinya sendiri. Tentang aborsi, pelecehan seksual, narkoba, perang, pembunuhan, perceraian dan lain-lain. Dan lihatlah apa yang dilakukan Nostriuolus kemudian……..

BABAK II (Sekumpulan muda mudi sedang pesta di sebuah diskotek –musik latar- dan Nostriuolus datang mendekati mereka dengan mengarahkan lentera dekat wajah-wajah mereka)

Clubbers 1 : “Hei orang gila! Ngapain luh? Emangnya lampu disini kurang terang sampe bawa-bawa lentera segala?”

Clubbers 2 : “Iya nich, mana bau minyak tanah lagi, pake disorot-sorot ke muka gua lagi, cih pergi sana, tuh diluar tuh siang terang benderang! Atau mendingan elo kakek tua ikutan jojing ama kita-kita….” (sambil ketawa dan nawarin minuman)

Nostriuolus : “Hmmm, kalian …. Ah sudahlah…. Aku mencari seorang manusia dan aku tidak melihatnya di sini.” (sambil berlalu pergi).

BABAK III (Sekumpulan pelajar/mahasiswa sedang diskusi tentang suatu ilmu pengetahuan, tiba-tiba Nostriuolus mendekat)

Student 1 : “Eh lihat, bukankah itu Nostriuolus Alectric….apalah gua lupa, bukankah dia filsuf terkenal itu, ngapain dia siang bolong gini bawa-bawa lentera?” (Nostriuolus mendekat dan mengangkat lentera kemuka orang itu)

Student lain2: (sambil berbisik) “wah ada yang baru nih, dia pasti mikirkan sesuatu, coba tanya.” (Sambil saling menyikut menyuruh bertanya kepada temannya)

Student 2 : “Egh, maaf nih pak prof, egh… sedang apa yah? Ada yang dapat kami bantu?”

Nostriuolus : “Hmm aku sedang mencari manusia sesungguhnya, tetapi sepertinya aku belum menemukannya, apakah kalian tahu dimana aku mencarinya? Ataukah kalian dapat menjawabku?”

Student 1 : “Hmm apakah itu berhubungan dengan kimia, biologi atau sastra? Apakah mau ditunjau dari segi politik atau….., kami tidak mengerti maksud anda?”

Nostriuolus : “Maafkan sudah mengganggu waktu kalian” (sambil berlalu dan semua pelajar menatapnya).

BABAK IV (Nostriuolus bertemu orang gila, mendekatinya tapi orang gila itu mengejeknya mengatakan bahwa ada yang lebih gila dari dirinya)

BABAK V (banyak orang melihat Nostriuolus dan bingung akan sikapnya yang aneh itu).

Prolog 1 : Demikianlah Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus membingungkan orang-orang yang melihatnya, dengan mendekati setiap orang dan menyinari wajah mereka seakan mencari sesuatu pada wajah-wajah itu, padahal hari itu siang terang tanpa awan.

Prolog 2 : Maka gemparlah seluruh kota mendengar keanehan itu, mereka bertanya-tanya: Apalagi yang dilakukan Nostriuolus kali ini. Adakah dia telah menjadi gila oleh kepintarannya? Tiba-tiba……

Nostriuolus : (Sambil berteriak ke semua orang) “Ahhhh ….Adakah seseorang yang dapat mempertemukan aku dengan manusia sejati? Manusia yang tidak pernah bercela? Manusia yang sesungguhnya? ………..Adakah yang memberi jawab seperti apa sesungguhnya manusia itu?”……….(Akting orang putus asa)
(Semua orang bingung dan terdiam, sampai seorang anak mendekat)

Anak kecil : (sambil takut-takut) “Di Bethlehem …. Di Bethlehem …. Pergilah ke sana bapa Nostri……….. bertemulah dengan Dia, Dia ada di palungan, dan kata mama, cuma Dia yang tahu segalanya, pasti kau dapat bertemu padanya”

Nostriuolus : (merubah wajah muramnya, dan mendekati anak itu sambil tersenyum) “Ah kamu anak kecil, masakan engkau memberi jawab kepada Nostriuolus yang beruban ini?..... hmmm tapi baiklah, bukankah aku berkata siapapun dapat memberi jawab padaku, dan hanya kau seorang, terima kasih, aku akan ke Bethlehem.” (memeluk anak itu dan pergi).

BABAK VI (Nostriuolus pergi ke Bethlehem mencari jawaban)

Prolog : Oh Nostriuolus … oh Nostriuolus, memang keras keinginanmu. Setelah membeli tiket pesawat jet ke Bethlehem, sampailah dia disana dan bertanya-tanya tentang seorang petapa bijak dalam palungan, tapi sayang dia hanya mendapatkan seorang turis guide untuk melihat sebuah kandang yang kosong dan telah menjadi lokasi turisme saat itu. Dan Nostriuolus sangat kecewa dan putus asa, sampai …..

Guide tour : “Eh maaf bapak Nostriuolus, mengapa wajah anda muram?”

Nostriuolus : (Sekali lagi mengeluarkan lenteranya dari dalam tas, menyalakannya dan mengarahkan kepada guide tousrs itu, sambil geleng-geleng berkata) “Pfff aku sedang mencari jawaban anak muda…… tentang seperti apakah manusia sebenarnya? Dan aku berharap seseorang dalam palungan, seorang bijak atau mungkin petapa, seperti yang diberitahukan padaku, dapat memberikan jawaban bagiku, tapi …… tempat ini kosong!”

Guide tour : “Untuk apa kau mencari jawaban itu?”

Nostriuolus : “Ah anak muda, tidakkah kau melihat dunia ini, tidakkah kau menyadari hidup ini? Semuanya berjalan begitu buruknya, aku rasa ini bukanlah manusia, perasaan dan hikmatku berkata, pastilah Allah menciptakan manusia tidak seperti ini”

Guide tour : “Nostriuolus, anda tidak salah, anda datang pada tempat yang tepat, jawaban yang anda cari selama ini tepat berada di depan hidung anda” “Allah memang tidak menciptakan manusia seperti ini pada awalnya, bahkan Ia menciptakan manusia seperti rupa dan gambarNya, semua yang sekarang terjadi karena manusia jatuh dalam dosa!”

Nostriuolus : “Apa maksudmu? Aku tahu ada Allah yang maha kuasa, pencipta segalanya, tapi Dia Roh, Dia tidak berbentuk, bagaimana mungkin manusia yang berbentuk ini disebut rupa dan gambar Allah?”

Guide tour : “Karena palungan itu!” (sambil menunjuk palungan)

Nostriuolus : “Maksudmu?”

Guide tour : “Karena 2000 tahun yang lalu, Allah sungguh-sungguh berbentuk, Dia hadir untuk menyelamatkan kita di dalam Yesus Kristus. Dia lahir dari perawan Maria, dikandung dalam Roh Allah, tepat pada palungan itu, dalam kesederhanaan dan mati dalam kehinaan pada kayu salib! Dan bangkit dari kematian pada hari ketiga lalu naik ke sorga, sehingga setiap orang yang percaya dapat beroleh hidup yang baru dan kekal. Berita ini pasti pernah anda dengar, bukankah demikian?”

Nostriuolus : “Maksudmu tentang Alkitab?” “Aku punya di rumah, aku pernah membacanya dan kagum atasnya, aku hanya tidak menyangka bahwa disitulah jawaban atas pertanyaanku?”

Guide tours : “Demikianlah Allah menciptakan manusia sesungguhnya, sekalipun manusia jatuh dalam dosa ataupun tidak jatuh dalam dosa, Allah akan menyatakan dirinya dalam suatu bentuk, yaitu dalam diri Yesus Kristus, sehingga kita bisa berinteraksi dan mengenal kepribadian Allah itu, dan syukur kepada Allah yang maha tahu, baik masa kini maupun masa depan, sehingga keselamatan atas dosa kita, bisa kita peroleh di dalam iman kepada Yesus Kristus, percayakah anda Nostriuolus?”

Nostriuolus : “Aku percaya!”

Prolog 2 : Demikianlah kisah Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus dengan lenteranya. Kita semua mencari gambaran yang tepat dalam hidup, arah dan tujuan, kesempurnaan yang hakiki, tetapi juga ada orang-orang yang tidak memperdulikannya, membuang begitu banyak waktu untuk hal-hal yang duniawi.

Prolog 1 : Nostriuolus Alectricrapus Szimelidokmineus dan lenteranya, membuka mata kita tentang kebutuhan terbesar dalam hidup manusia, yaitu bertemu dengan Penciptanya…….dan diterima di kerajaan Penciptanya…. Di sorga yang kekal………sampai bertemu lagi Nostriuolus Alectricrapus Szimiledokmineus, matikanlah lenteramu…..dan biarkan lenteraNya, FirmanNya, TerangNya ….. memancar dari hatimu.
(Nostriuolus meniup lenteranya).

(Semua pemeran keluar di pentas, sambil bertepuk tangan, kemudian bergandengan, membungkuk dan memberi hormat)

SELESAI



Karakteristik pemain:

Nostriuolus : Pria tua berjanggut tampak sebagai seorang pemikir, sangat serius, dan sangat agresif dalam memuaskan keingintahuannya. Tidak terlalu tinggi, sedikit bungkuk bahunya karena banyak membaca. Bisa berkacamata, mungkin juga botak, berpakaian sangat sederhana dan lusuh (jarang disetrika) dan bersikap begitu bijak dan disegani semua orang yang mengenalnya.

Clubbers : Funky, atraktif, lebih bagus yang bisa dance atau brick dance, hura-hura, terkesan tidak peduli hidup, mabok, drugs, bahagia pura-pura dan lain-lain.

Students : Orang-orang terpelajar, serius, terkesan mengejar ilmu pengetahuan, bisa jadi atheis/tidak bertuhan, tidak tertarik hal-hal nir alamiah, lebih suka yang logis dan ingin memberi jawab secara logis.

Anak kecil : Seorang anak yang lugu yang dipakai Tuhan untuk menunjukkan Nostriuolus ke Bethlehem. Pemberani, sangat konsern terhadap Nostriuolus, mungkin masih sanak saudaranya Nostriuolus, seorang anak sekolah minggu yang mungkin pula baru habis dari pondok gembira dengan mamanya yang adalah guru sekolah minggu.

Orang gila : Seperti orang gila. Tidak pernah mandi, baju robek-robek, makan dari sisa-sisa sampah, berpenyakit kulit jadi sering garuk-garuk, ketombean, ngomong tak karuan, bicara sama pohon, sama batu dan lain-lain. Tapi untung gila yang ini jenis inklusif (ke dalam) sehingga tidak menyerang orang lain, oleh karena itu orang gila ini diijinkan untuk lepas dari Rumah sakit Jiwa dan keluyuran di jalan-jalan.

Guide tour : Seorang guide/penunjuk jalan. Dan pada bagian ini ternyata dia seorang Kristen yang memahami pekerjaannya dengan baik, tidak hanya mengantar turis tetapi juga menginjili mereka dengan kebenaran akan Tuhan Yesus Kristus. Sopan, rapih, baik dan suka menolong. Perhatiannya terhadap orang-orang cukup baik, dan berani memulai percakapan untuk menanyakan hal-hal yang dibutuhkan orang yang diamatinya.


Bahan-bahan yang perlu disiapkan:

1.Dekorasi berupa tulisan judul drama yang ditempelkan di latar (sebelum drama).
2.Lentera/lampu sebaiknya pakai sumbu agar bisa dinyalakan juga dimatikan/ditiup (kalau tidak ada Petromax tapi agak sulit dinyalakan).
3.Janggut palsu putih dan tas Nostriuolus.
4.Kostum untuk setiap karakter pemeran.
5.Tape untuk isi sound music/lagu (dance untuk clubbers dll).
6.Keyboard dan pemusik yang stand by mengisi musik setiap adegan.

No comments:

Post a Comment