Pembacaan: Lukas 5:17-26
Selamat pagi jemaat yang terkasih dalam Kristus Yesus. Terpujilah Allah yang telah memberikan hidup-Nya, mati-Nya dan bangkit-Nya untuk kita sepenuhnya. Kasih karunia-Nya melimpah dalam hidup kita.
Pagi ini kita merenungkan salah satu kisah penyembuhan lagi dari Alkitab. Pada suatu waktu, Tuhan Yesus sedang mengajar di sebuah rumah. Tentu saja sebelumnya Tuhan Yesus telah melakukan perbuatan ajaib, maka banyak orang datang ke rumah itu untuk cari kesembuhan, cari jawaban atas masalah, cari uang mungkin, atau hanya melihat-lihat, mendengar atau bahkan menyelidiki Tuhan Yesus. Jadi rumah penuh sesak.
Tetapi, saat itu datanglah beberapa orang mengusung tempat tidur, dan di atasnya tergolek seorang lumpuh yang tidak berdaya. Sudah lama dia sakit lumpuh. Mungkin juga sudah banyak tabib yang dikunjungi. Mungkin dia juga sudah patah semangat. Kakinya telah mengecil dan tubuhnya kurus. Mentalnya telah ambruk karena hanya menjadi beban bagi keluarganya. Bisa jadi, justru keluarganya telah meninggalkannya. Malang benar orang ini.
Sungguh baik orang-orang yang mengusung orang lumpuh ini. Mereka beriman bahwa Yesus bisa menolong kawannya itu. Karena ketika mereka tidak dapat memasukkan orang sakit itu lewat pintu, karena penuh orang, mereka rela naik atap rumah, membongkarnya, menurunkan orang lumpuh itu ke bawah, tepat di hadapan Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus tidak mengatakan dia untuk sembuh, malah mengatakan: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni!”. Tentu ini tidak sesuai dengan harapan semua orang bukan?
Oh ternyata Tuhan Yesus tahu yang terpenting yang dibutuhkan manusia. Dia menunjukkan bahwa dosa adalah lebih parah daripada kelumpuhan jasmani. Kita semua, sebelum bertobat dan percaya pada Kristus, sama dengan orang lumpuh itu. Kita tidak berdaya dalam dosa. Kita tidak dapat menyucikan atau menghapus dosa kita. Kita tidak berdaya atas godaan Iblis maupun kedagingan kita. Kita benar-benar lumpuh rohani.
Orang-orang yang mengusung itu, menggambarkan kawan-kawan kita yang telah lebih dahulu beriman, melihat kuasa Kristus, semangat tak menyerah, mau malu, terus memberitakan kasih Allah, membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Walau resiko yang dihadapi besar. Bayangkan, jika merusak rumah orang, tentunya pemiliknya marah, bisa saja dilaporkan polisi atau menganti rugi kerusakan yang ada. Itulah harga yang harus dibayar!
Tetapi kemudian, ucapan Tuhan Yesus kepada orang lumpuh itu bahwa dosanya diampuni, menuai protes dari ahli Taurat dan orang Farisi, sekalipun baru diucapkan dalam hati mereka. Namun Tuhan Yesus mengetahui itu, untuk menjawab protes itu, Tuhan Yesus menunjukkan dua hal yang menyatakan ke-Allahan-Nya, yaitu:
Pertama, Tuhan Yesus mengetahui isi hati manusia. Ketika Ahli Taurat dan orang Farisi menuduh Tuhan Yesus menghujat, walau hanya dalam pikiran, Tuhan Yesus tahu, dan langsung menegur mereka tepat seperti isi pikiran mereka. Hanya Allah yang maha tahu sampai kedalaman hati manusia. Jadi Yesus adalah Allah yang maha tahu itu sendiri.
Kedua, Tuhan Yesus berhak dan mampu mengampuni dosa. Bukankah benar pikiran para ahli Taurat dan orang Farisi, bahwa hanya Allah yang mampu mengampuni dosa? Jadi Tuhan Yesus memerintahkan orang lumpuh itu: “bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”. Dan orang itu seketika itu juga melakukan semuanya itu. Secara medis, ini tidak mungkin terjadi. Karena seorang yang telah lama lumpuh, tentu memiliki otot-otot kaki yang lemah dan mengecil, tapi ajaib, otot-otot itu langsung kuat dan menjadi normal artinya tercipta kembali. Secara medis juga, tidak mungkin seorang, yang telah lama berbaring dapat langsung berdiri dan berjalan, apalagi memikul tilamnya. Karena jika tiba-tiba berdiri, pastilah akan membuat pusing dan pingsan. Jadi ini bukti Tuhan Yesus adalah Allah pencipta itu sendiri.
Jadi dari dua bukti ini, jikalau Tuhan Yesus adalah Allah yang maha tahu dan juga Allah sang pencipta, maka Tuhan Yesus dapat mengampuni dosa manusia.
Jadi, siapakah kita dalam kisah ini? Dimanakah kita kita saat berhadapan dengan Tuhan Yesus? Sebagai ahli Tauratkah atau orang Farisikah? Orang banyak yang mencari kesembuhan sajakah? Atau pendengar sajakah? Atau para pengusung itu? Ataukah mungkin, anda adalah orang lumpuh itu? Marilah datang kepada Tuhan Yesus, percayalah pada-Nya, karena Dialah Allah yang sejati yang dapat mengampuni dosa kita. Amin.
Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemulian-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”.
No comments:
Post a Comment