Thursday, 12 August 2010

ALLAH DAN AKU BAGAI AYAH DAN ANAK. (GOD AND I LIKE A FATHER AND SON)

 “Sekali anak tetap anak. Anak yang disayang adalah anak yang dihajar saat berbuat kesalahan! Tak pernah ada Ayah yang memecat anaknya sebagai anak sekalipun nakal!”

Ayah yang sakit rindu?

Seorang ayah punya dua anak. Sibungsu mendesak ayahnya untuk membagi warisan miliknya dan memberikan bagiannya. Padahal ayahnya belum lagi mati. Seakan-akan anak nakal ini menginginkan kematian ayahnya. Dengan sedih ayahnya membagi bagiannya dan memberikan pada si bungsu.

Singkat cerita si bungsu pergi berfoya-foya menghabiskan hartanya dengan pesta pora dan pelacur-pelacur yang memplorotinya. Tak ada yang tidak dipuaskannya. Sampai akhirnya dia bangkrut. Bahkan begitu miskinnya, sampai dia bekerja mengurus ternak babi pada seorang kaya. Begitu lapar dia, tetapi makanan ternakpun tak boleh diberikan padanya. Sampai kemudian dia memutuskan untuk pulang dan memohon ampun pada ayahnya, dan sekiranya mungkin, dia masih bisa bekerja untuk ayahnya.

Belum lagi sampai di rumahnya … ayahnya telah melihatnya dari jauh. Seperti halnya tiap hari ayahnya berdiri di sotoh rumahnya menunggu si bungsu pulang. Ketika dilihat ayahnya … ayahnya langsung berlari mendapati dia. Ketika si bungsu bersujud minta maaf, sang ayah justru menarik dan memeluknya dengan erat, tanpa memperdulikan betapa kotor dan baunya anak itu. Bahkan sang ayah memberikan cincinnya pada anaknya, segera memerintahkan pekerjanya menyiapkan jubah dan pesta untuk menyambut anak hilang itu.

Si sulung kemudian pulang dari kebun dan mendengar suara pesta. Dan ketika di lihatnya si bungsu telah ada di situ maka bersungutlah dia. Karena dia telah mendengar betapa jahatnya adiknya itu meminta warisan dan menghabiskannya dengan para pelacur. Sang ayah mendekati anak sulungnya untuk menghiburnya. Si sulung bertanya: “Ayah … mengapa ayah membuat pesta untuk anak durhaka itu? Sedangkan aku yang selalu bersama ayah, tak sekalipun ayah membuat pesta untukku?” Ayah itu menjawab dengan tersenyum: “Anakku … semua milikku adalah milikmu. Adikmupun anakku … tidak tahukah engkau bahwa selama ini aku sakit?”. “Hah … ayah sakit? Sakit apa?” Tanya si sulung. “Sakit rindu anakku … sakit rindu … dan pesta ini adalah pesta syukur karena aku telah sembuh! Adikmu yang hilang telah ditemukan kembali!” Jawab sang ayah.

Yohanes 10:28
… dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

1 Yohanes 5:11-13
Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Wahyu 3:19,20
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.



English Version:

GOD AND I LIKE A FATHER AND SON.


"Once a child remains a child. Favored child is a child who got beat when making mistakes! There was never a father who dismiss as a child even naughty! "

A father "missing sickness"?

A father had two sons. the youngest urged his father to share his heritage and to contribute his share. The fact his father not yet died. As if this bad boy wants his father's death. With his sad split parts and delivers on the youngest.

Long story short, the youngest go spending spree with his money partying with prostitutes that extorting him. All he enjoyed. Until he went bankrupt. Even so poor, until he worked on a pig farm to take care of the rich. So hungry he was, but, even fodder should not be given to him. Until then he decided to go home and beg for forgiveness to his father, and if it were possible, he is still able to work for his father.

Not yet up at his house ... his father had seen from afar. As with every day of his father standing on the porch of his house waiting for the youngest home. As seen his father ... his father immediately ran to find him. When the youngest prostrate apologies, the father pull him right away and hugged her tightly, regardless of how dirty and smelled the boy. Even the father gave the ring to his son, immediately ordered his workers prepare a robe and a party to welcome the prodigal son.

The elder then home from the garden and heard the voice of the party. And when the youngest had seen him there then he complained. Because he had heard how bad his brother was asked inheritance and spent it with prostitutes. The father approached her eldest son to comfort him. The eldest asked: "Dad ... why did you make a feast for the prodigal son? While I have always shared the father, not even my father made ​​me a party? "The father replied with a smile:" My son ... all mine is yours. Your brother was my son ... do not you realize that all this time I was sick? ". "Huh ... father you are sick? Sick of what? "Asked the eldest. "I've been "missing sickness" my son ... "missing sickness" ... and it is a feast of thanksgiving because I was healed! Your brother lost has been found again! "Replied the father.

John 10:28
... And I give them eternal life and they shall never perish forever, and no one will snatch them out of My hand.

1 John 5:11-13
And this is the testimony: God has given us eternal life and this life is in his Son. Whoever has the Son has life; whoever does not have the Son does not have life. I write these things to you, that you who believe in the name of the Son of God, know that you have eternal life.

Revelation 3:19,20
Whoever I love, he Kutegor and chasten: be zealous therefore, and repent!

Behold, I stand at the door and knock If anyone hears my voice and opens the door, I will come get it and I eat together with him, and he together with me.


No comments:

Post a Comment