Monday, 8 November 2010

Bagaimana mempelajari isi Alkitab?



  1. Berdoa meminta pertolongan Roh Kudus sebagai Pengajar Alkitab satu-satunya yang diutus langsung oleh Yesus Kristus.
  2. Alkitab itu Firman Allah, dan segala yang tidak sesuai Alkitab adalah salah. Jadikan ini sebagai dasar dalam membaca Alkitab.
  3. Alkitab berpusat pada penebusan oleh Yesus Kristus, bukan aturan-aturan, perbuatan-perbuatan, maupun ritual-ritual (segala aturan maupun ritual adalah perlambangan peristiwa penebusan tersebut). Carilah Yesus dan karyanya (Injil) dalam setiap bagian pembacaan, sehingga tidak tersesat dengan pengertian yang salah.
  4. Alkitab itu disusun secara sistematis (Sejarah, Lokasi, Tokoh, Peristiwa, Waktu, Kondisi Sosial Politik, dll) sehingga perlu mengetahui latar belakang nats/pasal/kitab. Contoh: Perumpamaan2 Tuhan Yesus selalu berdasar budaya dan kebiasaan orang setempat.
  5. Alkitab tidak bisa dipahami hanya oleh pikiran/akal (analisa rasio) juga tidak bisa hanya mengandalkan percaya mutlak (tanpa interpretasi), tetapi bagai keping mata uang logam, Iman dan Rasio selalu bersama-sama digunakan oleh Roh Kudus untuk membuktikan kebenaran Firman Allah. (Contoh: mujizat, pengalaman hidup, luput dari kesialan/kecelakaan, dll).
  6. Alkitab menjadi hidup 'jika dan hanya jika' dilakukan/dipraktekkan oleh orang yang membacanya (mendapat rhema-nya).
  7. Alkitab untuk dibaca oleh manusia, bukan untuk dipajang, dijadikan jimat, atau dikultuskan. Karena Alkitab adalah alat komunikasi (berita), untuk itu Alkitab berlaku sejak seseorang mampu memahami komunikasi bahasa verbal (anak usia 3 tahun sudah dapat diberi tahukan isi Alkitab / Injil).
by: mark d simatupang