Friday, 16 November 2012

4 tawaran Iblis – manusia jatuh ke dalam dosa.


Kejadian Pasal 3.

“…tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”  Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.  Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. ……….. Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya dia mengusahakan tanah darimana dia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Salam sejahtera,
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus. Siapapun kita yang berkesempatan membaca tulisan ini, mendapatkan kesempatan untuk melihat ke dalam diri kita sendiri. Melihat akar masalah dari segala masalah yang timbul dalam kehidupan manusia di dunia ini. Bukan saja manusia, melainkan alam dan seluruh isinya turut menderita oleh karena akar masalah ini. Kami menyarankan untuk membaca keseluruhan kitab Kejadian pasal 3 agar mendapat gambaran kejadian seutuhnya.

Dari kejadian pasal 3, ada banyak kejadian penting yang mendasari seluruh kejadian-kejadian selanjutnya sampai detik ini dan sampai akhir zaman nantinya. Namun sambil menarik kejadian-kejadian tersebut, kami mengarahkannya kepada 4 tawaran Iblis yang membuat manusia jatuh ke dalam dosa.  Dari 4 tawaran ini, kita bisa merefleksikannya terhadap kehidupan kita sehari-hari.

Tawaran Pertama:  Sekali-kali tidak mati.
Pernahkan saudara diperhadapkan terhadap sesuatu dan mendengar suara hati atau mungkin perkataan orang lain yang mengatakan: “ah tidak apa-apa, segelas (miras) saja tidak berbahaya.”, “ah iseng-iseng ajalah, menikmati hidup cuci mata”, “sekali seumur hidup, dosa kecil tidak apa-apalah”….dan lain sebagainya.

Hawa berhadapan dengan Iblis dalam wujud ular. Dan hal yang sama ditawarkan Iblis, hal yang sungguh bertolak belakang dengan yang diperintahkan kepada Hawa. Allah berfirman untuk jangan memakan buah dari pohon yang ditengah-tengah taman itu, pada waktu memakannya pasti manusia mati.  Namun Iblis membalikkannya!
Bukankah kita sering diperhadapkan dengan hal-hal seperti itu? Iblis memainkan otak kita agar berputar dan terputar. Tapi justru ketika kita memikirkannya, maka logika seakan-akan benar dan kita makin jauh tersesat.

Hawa membantah, berpikir, melihat, menimbang-nimbang tawaran pertama Iblis ini, dan terjerat pada keputusan yang salah. Benarkah setelah dia memakan buah itu dia tidak mati?
Ya pada saat Hawa memakannya, dia tidak merasakan apa-apa. Dia tidak mati! Diapun tidak menyadari dirinya telanjang. “Aha…ternyata Iblis benar, ternyata Allah keliru!” Kemudian Hawa memberikan kepada Adam. Adam yang bersama-sama dengan Hawa harusnya sejak awal melarang dengan tegas. Tetapi ternyata tidak, dia melihat saja istrinya itu, kemudian dia melihat ternyata Hawa tidak mati, tidak ada yang berubah dengan Hawa, kemudian diapun turut memakannya. Tampaknya sebagai suami apakah Adam takut istri ataukah dia sedang menjadikan istrinya kelinci percobaan?

Apapun itu, setelah Adam memakannya, terjadilah perubahan luar biasa. Untuk pertama kalinya manusia merasakan rendah (telanjang), merasa malu dan juga merasa ketakutan. Perasaan yang tidak pernah ada sebelumnya.
Hawa makan tidak terjadi apa-apa, ketika Adam makan terjadi manusia jatuh ke dalam dosa.  Ini merupakan pelajaran penting dalam hubungan keluarga. Laki-laki sebagai suami adalah kepala keluarga yang harus menjadi pembimbing dan pelindung keluarganya. Kesalahan dalam bahtera rumah tangga ada di dalam integritas seorang kepala rumah tangga yaitu suami.  Apa yang terjadi jika saja Adam melarang dan mengusir Iblis itu? Apa yang terjadi jika Adam menolak makan buah itu? Tentu mereka tidak jatuh ke dalam dosa.

Kembali pada penawaran Iblis yang pertama ini. Ternyata, Iblis berbohong dan Allah yang benar.  Memang manusia tidak mati seketika secara fisik, lagipula saat itu, darimana manusia tahu arti mati fisik? Karena semua masih hidup bukan? Namun kematian yang dialami manusia jauh lebih besar.
Kematian pertama adalah kematian rohani. Manusia dipastikan tidak kudus, sudah melanggar ketetapan Allah, dan tentu saja manusia terusir dan tidak bisa masuk kerajaan Allah. Atau dalam kalimat lugasnya adalah manusia menjadi mahluk neraka.

Kematian kedua tentu saja kematian fisik, yaitu penuaan, penurunan kualitas jasmaniah, jam usia mulai berdetik.
Selain kematian fisik manusia, kejatuhan manusia dalam dosa juga berdampak pada kematian ketiga yaitu kematian bumi.  Kenapa demikian? Karena Allah pada awalnya menciptakan bumi sebagai tempat ideal dan indah kekal. Namun sejak kejatuhan manusia dalam dosa, alampun menerima dampaknya. Pada ayat 17 Allah mengutuk tanah karena Adam, sejak saat itu tanah mengalami degradasi kualitas sampai suatu waktu nanti kiamat melanda bumi.  Pada ayat 21, Allah terpaksa membunuh hewan ciptaan-Nya untuk mengambil kulitnya menjadi pakaian manusia. Hewanpun turut menderita dampak keberdosaan manusia.  Mungkin kita melihat gerakan pencinta alam yang berjuang mempertahankan kelestarian bumi, tetapi seberapapun besar usaha mereka, mereka pasti gagal karena Allah sudah memutuskan suatu waktu dimana Dia akan memusnahkan langit dan bumi yang kita lihat ini kemudian menciptakan langit baru dan bumi baru.

Tawaran kedua: Matamu akan terbuka.
Bagaimana dengan tawaran ini? Benarkah mata mereka terbuka? Ya seperti halnya tawaran Iblis pertama tadi, tampaknya memang benar mata manusia terbuka. Tetapi sungguh diluar yang diharapkan, mata mereka terbuka untuk melihat kenyataan bahwa diri mereka telah berdosa.

Manusia menjadi sadar atau melihat posisi mereka sebelum berdosa dan posisi mereka setelah berdosa. Sangat menyedihkan bukan?  Ketika mereka menyadari diri telanjang, mereka sedang melihat bahwa kekudusan yang menyelubungi mereka lenyap. Posisi mereka yang mulia hilang berganti posisi yang merasa malu. Bahkan kesetaraan hubungan dengan Allah berganti dengan perpecahan hubungan. Ayat 9 dan 10, ketika Allah berkunjug ke “rumah” manusia, manusia malah sembunyi ketakutan dan malu.  Padahal sebelumnya Allah dan manusia memiliki hubungan yang setara dan bahagia.
Mata terbuka ini jugalah yang memastikan setiap manusia menyadari posisinya sebagai orang berdosa.  Tidak seorangpun mampu menyangkal posisinya sebagai orang berdosa. Paling tidak sampai mendekati akhir hidupnya, seseorang pasti mengalami ketakutan terhadap maut (jika belum menerima pengampunan dari Kristus). Sehingga refleksi awal kita adalah, apakah kita takut terhadap maut? Kenapa kita takut, apakah karena sadar posisi orang berdosa? Sekalipun kita berbuat banyak kebaikan dan amal, namun jika ketakutan itu hadir, maka sebenarnya mata kita masih terbuka melihat posisi sebagai orang berdosa.

Tawaran ketiga: Menjadi seperti Allah.
Lihat betapa cerdiknya Iblis. Tawaran ketiga ini sungguh—sungguh tawaran bodoh, tapi bersifat kamuflase. Dan sayangnya manusia tertipu lagi.  Bukankah manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah? Herannya mengapa manusia mau percaya penawaran menjadi seperti Allah? Bisa dikatakan saat itu manusia dan Allah adalah saudara kembar.

Pernahkah saudara mengalami hal ini. Anda sudah memiliki, tetapi anda diperdaya seakan-akan belum memiliki, lalu anda berusaha memiliki tapi ternyata justru kehilangan yang sudah anda miliki?
Contohnya, dalam 1 Korintus 10:13 firman Allah berkata: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan yang biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.  Sebab Allah setia dan oleh karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.  Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”. 

Namun apa yang kita lakukan saat persoalan dan masalah seakan mendesak? Ketika sakit penyakit tak kunjung sembuh? Kita mengambil jalan singkat, kita pergi ke jalan yang ditawarkan Iblis, kita ke dukun, kita mencuri/merampok, kita mengambil jalan yang tampaknya “menjadi seperti Allah”.
Kebodohan Adam dan Hawa adalah seharusnya mereka tidak menyangsikan diri mereka sebagai gambar dan citra Allah.


Tawaran keempat: Tahu yang baik dan yang jahat.
Tawaran keempat adalah seni penipuan terbaiknya. Setelah membuat manusia hilang fokus dan berpikir tanpa koreksi iman, Iblis mengembalikan penawaran ke hadiah utamanya. Yaitu tahu yang baik dan yang jahat.

Pertanyaanya, apakah manusia saat itu tidak tahu yang baik dan yang jahat?  Sebenarnya manusia sudah tahu tentang yang baik dan yang jahat sebelum jatuh ke dalam dosa. Lalu apa yang terjadi? Sepertinya semua penawaran Iblis ini adalah omong kosong semata, penawaran palsu.
Ya benar saudara yang dikasih Tuhan. Semua penawaran Iblis dalam hidup anda adalah membodohi anda untuk menjadi seteru Allah. Adam dan Hawa sebelum jatuh ke dalam dosa:

-          Tidak akan mati, memiliki hidup kekal.
-          Matanya terbuka melihat kemuliaan Allah. Apa lagi yang lebih daripada itu?
-          Sudah segambar dan secitra dengan Allah, sudah menjadi seperti Allah.
-          Dan tahu yang baik dan yang jahat.

Yang terjadi pada manusia setelah menerima penawaran Iblis justru sebaliknya:
-          Mati, tidak memiliki hidup kekal.
-          Buta, tidak dapat melihat Allah dan kemuliaanNya.
-          Seteru Allah, rusak gambar dan citra Allah.
-          Tahu yang baik dan yang jahat tapi selalu ragu, hilang kepekaan akan Firman Allah.

Jadi apa kesimpulan akar masalahnya?
Kesimpulannya adalah percaya! Yaitu apakah manusia mempercayai penuh, tanpa ragu, tanpa sangsi, tanpa memikirkan kemungkinan alternatif lainnya terhadap akan apa yang diperintahkan Allah pada mereka?  Seharusnya kita percaya saja dan jangan ragu bahwa perintah Tuhan yang benar dan baik.

Tentu saja jika Adam dan Hawa lolos dari ujian pohon di tengah taman ini, maka akan ada ujian-ujian iman percaya lainnya yang akan muncul. Dan ternyata manusia pertama sudah gagal dalam ujian dasar ini.


KARYA KRISTUS YANG MEMULIHKAN MANUSIA BERDOSA
Saudara yang dikasihi Tuhan, tentu saja setiap manusia yang dilahirkan di luar Taman Eden adalah manusia dalam posisi berdosa.  Diklasifikasikan sebagai status dosa.  Yang tentunya tidak layak untuk masuk kembali ke Taman Eden, yaitu Firdaus.  Bagi manusia status berdosa, yang melekat padanya adalah takut, malu, rendah, tidak suci dan celaka dalam neraka (kematian kekal).

Namun puji syukur kepada Allah. Berita baiknya adalah, Yesus Kristus hadir untuk memulihkan manusia dari kejatuhannya. Itulah berita INJIL.
Injil menjelaskan bahwa Allah menebus dosa manusia dengan pengorbanan Putera-Nya yaitu Yesus Kristus pada salib.  Karena jelas bahwa upah dosa ialah maut. Dan untuk penebusan dosa, yang berdosalah yang harus dikorbankan sebagai penebusan dosa.  Manusia yang berdosa, maka korban penebusan dosapun haruslah manusia. Namun korban penebus dosa itu haruslah yang tidak berdosa dan tidak bercacat cela, sehingga dapat diterima Allah. Akan tetapi karena semua manusia telah berdosa, cacat dan tidak layak, maka Allah harus “menghadirkan” manusia yang layak untuk penebusan itu.

Allah kemudian ber-inkarnasi menjadi manusia di dalam Yesus Kristus (inkarnasi bukan re-inkarnasi).  Yesus adalah Adam yang baru.
Dahulu Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, tidak melalui hubungan suami isteri karena saat itu hanya Adam sendiri. Ini adalah kloning sejati pertama sepanjang sejarah, bahkan beda kelamin.

Kemudian Allah menghadirkan Adam baru melalui rahim Hawa. Sama seperti dahulu, Yesus Kristus tidak lahir dari hasil hubungan suami isteri. Tetapi Roh Allah mendiami rahim perawan Maria dan menjelma menjadi bayi manusia. Inilah kloning sejati kedua sepanjang sejarah dunia. 
Sekarang tersedialah korban penebusan dosa itu, karena Yesus Kristus bukan keturunan Adam yang berdosa, maka Yesus Kristus adalah manusia satu-satunya yang layak menebus dosa umat manusia. Tidak ada lainnya!

Karya keselamatan dari Yesus Kristus mengembalikan manusia ke hakekat awalnya seperti sebelum manusia jatuh ke dalam dosa.  Menghilangkan semua  takut, malu, rendah, tidak suci dan celaka dalam neraka (kematian kekal). Mengembalikan status kita dari manusia berdosa menjadi manusia Allah.  Seperti kita lihat dari ilustrasi gambar di bawah ini:


Kita lihat apa saja yang ditawarkan Yesus Kristus dalam Injil:
1.       Hidup Kekal.

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

Yohanes 5:24 “Aku berkata kepadamu: Susungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab dia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup”

Kolose 1:13 “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih”

2.       Matamu kembali melihat, tidak dalam kegelapan lagi.

Yohanes 8 12 “Maka Yesus berkata kepada orang banyak, katanya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan di dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.””


3.       Menjadi seperti Yesus Kristus (kembali kepada kesempurnaan gambar dan citra Allah)

Yohanes 1:12 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”

2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”


4.       Tahu Kebenaran.

Yohanes 14:6 “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.”

Yohanes 14:26 “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

PENAWARAN KEPADA SAUDARA SAAT INI:

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, pada akhir renungan ini, Tuhan Yesus-pun menawarkan pemulihan bagi saudara dan saya.  Seakan-akan Tuhan Yesus sedang berdiri mengetuk sebuah pintu yang hanya bisa dibuka dari dalam. Rumah itu adalah rumah saudara, di dalamnya mungkin saja ada pribadi yang telah jatuh dalam dosa, yaitu pribadi yang takut, malu, rendah, tidak suci dan celaka dalam neraka (kematian kekal).
Yesus Kristus mengetuk pintu itu, ya pintu hatimu. Dia siap memulihkan hidupmu. Semua keputusan ada ditanganmu, beranjaklah dari kolong persembunyianmu, raih pintu itu dan bukalah. Rasakan kasih Allah menjamah hidupmu, memulihkan dan menjadikanmu ciptaan yang baru, yang mulia dan berkenan pada Allah.

Jika itu adalah keputusanmu, berdoalah pada Yesus secara pribadi:

“Tuhan Yesus, saya mengaku saya orang berdosa, saya membutuhkan pengampunan-Mu. Jadilah Tuhan dan Penebus dosa saya. Dan saya bersyukur pada-Mu. Amin.”


 “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” - Yohanes 8 :36







1 comment: