Sunday, 9 October 2016

YESUS DALAM FILM BEN HUR 2016


"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, ..... manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkhotbah 3:11).

Satu yang menarik dalam film Ben Hur yang lagi tayang di bioskop-bioskop saat ini. Yaitu penampilan figur Yesus yang hanya 5 kali muncul (karena kisah Ben Hur terjadi di zaman Yesus).

Penampilan 1 ketika Yesus masih bekerja sebagai tukang kayu, orang biasa tetapi menebar pemahaman kasih. Judah Ben Hur sempat berdiskusi dan tak menganggap Yesus sama sekali. Tetapi kemudian Esther isteri Judah menjadi pengikut ajaran Yesus.

Penampilan 2 ketika Judah Ben Hur ditangkap Romawi dan dipasung menuju kapal budak, dia terjatuh dan Yesus datang memberikan dia minum, ajaibnya seluruh pasukan Romawi terpaku saat itu. Lalu Yesus berkata pada Judah sebuah nubuatan, kuatkanlah dirimu, kau pun akan berbuat yang sama kepada-Ku.

Penampilan 3 ketika Yesus mulai pelayanan-Nya dan melindungi seorang penyakit kusta yang dilempari rakyat. Saat itu Yesus bicara tentang kasih, sementara Pontius Pilatus dan Messala (saudara tiri Judah Ben Hur yang menjadi tokoh antagonis) lewat, Pilatus berkata Yesus lebih berbahaya dari pemberontak Zelot karena ajaran-Nya tentang kasih yang mendamaikan dan mempersatukan.

Penampilan ke 4 ketika Yesus diarak-arak melewati Yerusalem untuk disalibkan di bukit Golgota, saat itu Judah Ben Hur telah memenangkan pertarungan di arena balapan dan kembali terhormat, itu sudah lebih dari 5 tahun kemudian. Dia melihat Yesus terjatuh memikul salib, bermahkota duri, dan tubuh penuh luka, lalu cepat-cepat dia mengambil air untuk memberi Yesus minum (tepat seperti perkataan Yesus saat memberi Judah minum dulu). Saat itu tentara Romawi mencambuk Judah melarang memberi minum. Judah ingin melawan tetapi Yesus menahannya dengan berkata, "Judah jangan, nyawaku Kuberikan atas kehendak-Ku."

Penampilan ke 5 ketika Yesus disalib dan berkata   "Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat", lalu Yesus mati, langit berubah kelam dan terjadi badai serta hujan deras turun membasahi negeri gersang itu. Saat itu Judah Ben Hur tersentuh hatinya dan menyadari bahwa dia telah menjadi jahat dalam kebencian. Judah Ben Hur sadar. Saat yang sama, yaitu saat badai hujan itu, ibu dan adik Judah yang disekap dan menderita kusta, menerima mujizat kesembuhan. Lalu Judah Ben Hur pergi menemui Messala saudara tirinya yang sudah puntung kakinya akibat terlindas kereta dalam arena melawan Judah, lalu Judah merangkul saudaranya itu dengan kasih dan mereka saling mengampuni. Lalu mereka semua, Judah dan isterinya Esther, Messala, ibunya dan adiknya Judah,  kemudian disatukan kembali seperti keluarga sediakala (walau Messala sekarang buntung kaki).

Yang menarik bagi saya selain film perseteruan Messala dan Judah serta Romawi dan Yahudi, adalah sepenggal kehadiran Yesus dalam cerita ini.

Saya jadi mengerti, bagaimana seorang Yesus yang seperti manusia biasa, bukan bangsawan, seorang pekerja tukang kayu, kemudian dibagian terakhir menjadi begitu besar pengaruhnya. Bagi Judah dan seluruh keluarganya. 

Bukan hanya itu, bahkan sampai saat ini, Yesus Kristus adalah tokoh sejarah paling besar dan paling banyak pengaruhnya bagi umat manusia. Seorang biasa saja digambarkan pada awal film Ben Hur, namun seorang luar biasa yang mengunci seluruh aspek kehidupan Judah Ben Hur dalam film itu. Walaupun ini hanya film, tapi saya mengerti betapa beratnya Allah menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus. Dan betapa besarnya Allah yang memastikan bahwa kehadiran-Nya nyata dan terbukti, bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, yaitu Imanuel, Allah hadir bagi manusia benar-benar nyata.

Kadang hidup kita seperti film ini. Kita merasa kita melakukan semuanya sendiri. Tetapi sebenarnya tidak. Sejak awal, pertengahan dan akhirnya, Tuhan ada di sana. Ya Tuhan Yesus ada di situ. Tak semua orang sadar dan melihat kehadiran Dia. Ataupun mungkin mereka melihat juga tapi tak memperdulikan panggilan-Nya, baik karena ego, benci atau takut gunjingan orang.

Tetapi bagi mereka yang menerima-Nya, maka mereka menjadi ciptaan baru, anak-anak Allah, pembawa kasih dan damai yang sejati. Amin.

2 Korintus 5:17  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Yohanes 1:12  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

-md, sebuah renungan dari film Ben Hur.

Sunday, 14 August 2016

Yang punya koq dilarang?

Hari ini di gereja ada baptisan anak kecil, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan, keduanya balita. Penulis sangat senang melihat baptisan anak  dan menunggu reaksi anak-anak saat air ditumpangkan di kepala mereka, melihat keluguan dan apa yang akan terjadi saat air itu tiba-tiba membasahi kepala mereka. Bagaimana wajah mereka melihat seorang asing yang tiba-tiba menaruh tangan basah itu di kepala mereka. Hahaha kadang sangat lucu dan menggemaskan.

Anak perempuan itu sedikit bingung dan nangis,  yang laki-laki santai aja tapi sambil rapihkan jambul ala "Beckham" nya setiap kali pendeta menempelkan tangan yang basah itu. Tapi keduanya memegang erat tangan pendeta di kepala mereka seakan tahu ini peristiwa Bapa di Sorga yang sedang memberkati anak-anak-Nya.

Terlepas dari banyaknya orang yang menentang dan menyalahkan baptisan anak kecil, saya sangat percaya kebenaran di dalam baptisan itu karena memang demikian Allah nyatakan.

Alasannya adalah:

1.  Perintah menginjili itu diberikan kepada setiap orang percaya, termasuk orang tua Kristen.

Tuhan memberikan anak-anak itu lahir di keluarga itu untuk tujuan utama dan pertama, menginjili jiwa-jiwa kecil ini.  Celakalah orang tua yang tidak menghiraukan penginjilan anaknya atau malah melempar tanggung jawab ini ke sekolah minggu di gereja. Ini adalah hak predestinasi pemberian Allah juga anugerah bagi orang tua yang dipercayakan itu.

Yohanes 15:16  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

2.  Perintah memberitakan Injil dan membaptiskan, ditujukan kepada seluruh bangsa.

Ini berlaku secara kontekstual, baik bangsa ras, bahasa, daerah, jenis kelamin, warna kulit, juga tentunya usia. Semuanya menjadi subyek berita Injil Keselamatan. 

Jika ada yang mengatakan hanya orang dewasa yang bisa dibaptis dengan mengaku percaya karena sudah mengerti, bagaimana dengan orang dewasa dengan keterbelakangan mental?

Tidak ada alasan! Baptisan anak di keluarga Kristen itu TIDAK LAYAK UNTUK DITUNDA-TUNDA sampai dewasa dan mengerti. 

Karena baptisan itu tanda penyerahan atau menyerahkan diri kepada Allah Bapa. Ini termasuk orang tua yang menyerahkan anaknya kepada Tuhan dengan janji memberitakan Injil kepada anaknya itu. 

Baptisan BUKAN keselamatan itu sendiri. Seseorang diselamatkan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus saja, dan hanya dirinya dan Tuhan yang tahu kapan itu terjadi.

Baptisan itu juga BUKAN ukuran keimanan seseorang, tetapi sekali lagi, sebagai tanda penyerahan kepada Kristus. 

Lagipula berapa milyar manusia dewasa di dunia yang tidak mengerti juga bahwa Tuhan Yesus Kristus telah berkorban untuk menebus dosanya dan walau telah mendengar Injil namun mereka tidak mau bertobat untuk percaya? Dan berapa banyak orang sudah dibaptis dengan berbagai model maupun berulang-ulang tetapi murtad juga?

Matius 28:19-20  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

3.  Satu-satunya syarat yang diucapkan Yesus Kristus sendiri adalah di dalam nama siapa dibaptiskan bukan sebanyak apa airnya dan bagaimana caranya.

Penulis menyarankan kita membaca Kisah Para Rasul dan mencatat fenomena pembaptisan dan pencurahan maupun kepenuhan Roh Kudus. Anda tidak akan menemukan bagaimana cara mereka dibaptis. Jika cara dan berapa banyak air begitu penting bagi Allah, tentu Dia akan merincinya dalam Alkitab sebagaimana Allah merinci tiap sudut dan bahan baku bait Allah pada zaman Musa.

Alkitab mencatat pada pasal 28 Injil Matius di atas, bahwa baptisan DINYATAKAN SAH jika di dalam nama BAPA dan ANAK dan ROH KUDUS. Ini adalah alamat keabsahan, tentu jika anda dibaptiskan dengan nama lain, anda perlu dan harus dibaptis ulang, jika tidak, untuk apa dibaptis ulang?

Jika anda terlanjur melakukannya tanpa memahami sebelumnya, Allah penuh kasih mengerti dan tetap mengasihi anda sejak mulanya. Ubahlah pandangan dan hati anda untuk memahami kebenaran ini dan tidak turut menghakimi orang lain yang ingin membaptis anak kecilnya ataupun mereka yang dibaptis sejak anak-anak. Tetapkan imanmu bukan pada cara baptisan maupun baptisan itu sendiri, tapi pada pengorbanan Kristus saja.

Penulis pernah "berdiskusi" dengan seorang "rohaniawan" yang berusaha meyakinkan penulis untuk dibaptis ulang. Kasihan orang itu, baginya keselamatan terletak pada satu detail tentang baptisan yang bahkan tidak detail tertulis dalam Alkitab, yaitu cara baptisan tertentu. Di sini imannya mengabur, apakah mempercayai perbuatan Kristus yang di salib atau keselamatan karena perbuatannya menyesuaikan cara dibaptis. Tapi detail baptisan dalam Alkitab ada tertulis yaitu dalam nama siapa.

Di dalam nama Bapa menyatakan bahwa seseorang memiliki status baru, yaitu diangkat menjadi anak oleh Allah sendiri.  Tentu ini hanya mungkin terjadi oleh penebusan Tuhan Yesus Kristus.

Di dalam nama Anak memberikan penjelasan bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang disebut juga Anak Allah (mewakili Allah) dan Anak Manusia (mewakili manusia), telah melunasi semua hutang dosa-dosa kita pada salib. Dan Dia telah menjadi jembatan kita kepada Allah yang terpisah jurang dosa. Dalam Dia, kita turut masuk dalam penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus. Kitapun akan dibangkitkan pada akhir zaman.

Sedangkan di dalam Roh Kudus menyatakan pembaharuan hidup yang terus berlangsung oleh kuasa dan karya Roh Kudus Allah, Ia berdiam di dalam hati orang percaya. Roh Kudus juga menjadi meterai Allah dalam diri kita sampai akhir zaman.

Yohanes 1:12  Tetapi semua orang yang menerima-Nya (Yesus Kristus) diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Galatia 4:6  Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

4.  Yang punya koq dilarang?

Seringkali kalau kita perhatikan bahwa ajaran yang menyalahkan dan menolak baptisan anak itu keluar dari mulut orang-orang dewasa yang tampaknya rohani dan benar.

Walau sebenarnya kalau ditelaah dari sisi Alkitab, tidak tepat.

Sebenarnya adalah, kita tidak boleh menyalahkan baptisan anak atau menolaknya jika nyata sudah sah dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus. Apalagi menyarankan orang yang "baru percaya" untuk dibaptis ulang.

Baptisan anak itu teramat sah dan memiliki hak penuh, sesuai dengan Amanat Agung Tuhan kita.

Bahkan, jika anda membaca ayat-ayat di bawah ini, adalah perkataan Yesus sendiri tentang kerajaan Sorga, pertobatan dan anak-anak kecil yang datang kepada-Nya (dimana orang-orang dewasa atau para murid itu melarang anak-anak itu).

Matius 18:3  lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Matius 19:14  Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

Kita lihat betapa sangat wajar ada orang-orang  yang melarang anak kecil dibaptiskan.

Sama seperti para murid Yesus pada 2 ayat di atas. Terjadi dalam 2 waktu yang berbeda. Pertama pasal 18 Yesus telah menjelaskan betapa pentingnya anak-anak kecil itu, pertobatan harus memiliki sikap sebagai anak kecil yang bergantung penuh pada orang tuanya, yaitu Allah.

Tetapi pada pasal 19 yaitu pada waktu yang berbeda, toh orang-orang dewasa ini juga yang melarang/mengusir anak-anak kecil yang mau bercanda bermain di pangkuan Yesus. Jadi wajar jika zaman sekarangpun banyak orang yang LUPA pentingnya anak-anak kecil ini.

Jadi pertanyaannnya sekarang kepada kita, mengapa kita ragu atau menolak membaptiskan anak-anak kecil kita? Jika sebenarnya merekalah yang lebih layak daripada kita orang dewasa ini?

Mereka yang empunya kerajaan Sorga koq dilarang?

Amin. -md

Thursday, 2 June 2016

GARAM DAN TERANG

Matius 5:13-14 
"Kamu adalah garam dunia. Jika GARAM itu menjadi tawar, dengan apakah ia di-ASIN-kan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah TERANG dunia. Kota yang terletak di atas gunung TIDAK MUNGKIN TERSEMBUNYI."

2 komponen yang tak bisa tersembunyi adalah garam dan terang.

Rasa manis bisa oleh berbagai zat, ada manis tebu, ada manis madu, bahkan ada yang sintesis, demikian juga rasa asam, banyak macam bahan yang membuat rasa asam. Tetapi asin? Hanya GARAM. Bahkan keringat yang berasa asinpun dikatakan mengandung garam. Garam juga menjadi bumbu utama dalam masakan, tanpa garam masakan tidak berasa. Garam dipakai juga sebagai pengawet. Garam hanya berguna jika masih asin. Jika tidak asin lagi, garam tidak akan dikenali sebagai garam.

Demikian juga TERANG, apapun sumbernya, dimanapun letaknya, terang adalah sesuatu yang menerangi. Terang mendominasi dan melenyapkan kegelapan disekitarnya. Kemana dia pergi, terang menguasai, merubah pandangan orang, menjadi arah dan tujuan bagi yang tersesat di belantara kehidupan ini.

Tatkala Kristus berkata orang Kristen sebagai garam dan terang, itu benar-benar pilihan kata yang penuh makna. Bagaimana Dia menciptakan ulang kita dari hati ke luar untuk menjadi orang-orang yang menggarami dan menerangi dunia ini.

Orang Kristen harus menjadi cita rasa bagi sekitarnya. Tak bisa tersembunyi melainkan selalu akan terlihat. Bahkan menjadi pancaran suar bagi yang tersesat. Amin. -md

Sunday, 8 May 2016

AKU ADALAH AKU (I AM WHAT I AM)

Keluaran 3:13-14.

Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimanakah tentang nama-Nya? - apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu".




Salam sejahtera dalam kasih Tuhan.

Mungkin sebagian besar kita pernah bertanya siapakah nama Allah itu? Bagi orang Kristen sejak sekolah minggu mungkin bisa dengan cepat menjawab nama-Nya Yesus Kristus! Dan itu benar adanya. Sebab Allah memang menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus, sehingga jika ditanyakan nama-Nya, pastilah Ia bernama Yesus Kristus.

Walaupun demikian, perlu kita pastikan bahwa pemilik nama Yesus Kristus yang mana yang adalah Allah? Karena begitu banyak orang memiliki nama seperti itu. Misalnya di daerah latin, nama Jesus, Cristo, bahkan Jesus Cristo juga ada.  Tetapi Allah adalah Dia yang bernama Yesus Kristus yang disalibkan, mati dan bangkit pada hari ke-tiga, lalu naik ke sorga. Untuk Pribadi yang satu ini, hanya ada satu di dunia.

Namun bagi mereka yang berada di zaman sebelumnya dan bagi mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus, maka sangat sulit menjawab nama Allah.  Musa adalah orang pertama yang dicatat Alkitab yang menanyakan nama Allah langsung kepada Allah sendiri dan mendapat jawaban dari Allah (sebelumnya Yakub pernah juga menanyakan nama Allah ketika bergelut dengan-Nya di Pniel Kej:32:29. Namun tak mendapat jawaban).

Renungan kali ini kita belajar bukan saja mencari nama Allah tetapi juga arti nama tersebut bagi kita. Sehingga ketika kita ditanyakan nama Allah, kita dapat menjawab juga dapat menginsafi siapa Allah dan siapa kita.

Pertama kita perlu mencari tahu kenapa Musa menanyakan nama Allah.

Musa adalah seorang Ibrani yang dibesarkan dalam keluarga Firaun Mesir. Jauh sebelum Musa lahir, seorang Ibrani bernama Yusuf menjadi penguasa di Mesir satu tingkat di bawah Firaun.  Oleh karena kelaparan besar melanda dunia saat itu dan melalui Yusuf yang dipakai Allah, maka bangsa Mesir dan banyak penduduk dunia terselamatkan dari musim kering dan kelaparan tersebut. Melalui Yusuf juga akhirnya seluruh keluarga Israel pindah dan tinggal di Mesir.

Namun kemudian setelah 2 generasi Firaun, maka munculah Firaun baru di Mesir yang tidak mengenal Yusuf dan jasa-jasanya. Dan juga saat itu keturunan keluarga Israel sudah sangat banyak berkembang menjadi suatu bangsa. Firaun baru ini kemudian memperlakukan perbudakan terhadap bangsa Israel guna menekan laju pertumbuhan mereka. Namun tetap saja makin bertambah banyak. Kemudian Firaun memaklumatkan membunuh semua bayi laki-laki yang dilahirkan orang Israel.  Dan saat itulah Musa lahir.

Musa diselamatkan dari pembunuhan tersebut dengan membuang bayi itu ke sungai Nil menggunakan keranjang apung. Dan bayi itu ditemukan oleh putri Firaun kemudian diangkat anak olehnya.  Jadi Musa tumbuh dalam pendidikan dan budaya Mesir saat itu. Namun karena masa balita-nya dia dititipkan kembali ke ibu Israelnya untuk disusui, maka dia tetap ingat asal usulnya.

Musa bertumbuh dewasa bersama-sama dengan anak Firaun yang kelak memegang tahta selanjutnya. Musa bahkan tercatat dalam sejarah Mesir pernah memegang pasukan perang Mesir dan memenangkan pertempuran.  Dia cukup disegani di Mesir, hampir sederajat dengan putra mahkota Firaun saat itu. Oleh karena itu Musa saat diutus Allah ke Mesir bisa leluasa menghadap Firaun yang adalah notabene saudara tirinya.

Namun pada suatu kejadian, Musa melihat orang Mesir menganiaya budak Ibrani, lalu Musa membunuh orang Mesir itu dalam perkelahian. Dan karena itulah dia melarikan diri ke padang Gurun.  Di padang gurun ini dia belajar menjadi rendah dan hina sebagai gembala ternak.  Dan disitulah dia melihat semak belukar yang berapi namun tidak terbakar. Dia melihat Allah.

Melalui pertemuan itu, Allah mengutus Musa kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan. Dalam percakapan itulah kemudian Musa bertanya nama Allah.

Kenapa Musa bertanya nama Allah? Tentu saja karena pada zaman itu Musa belajar dari pengalaman hidupnya bahwa semua dewa-dewa di bangsa-bangsa yang dikenalnya memiliki nama.  Sedangkan Musa tidak tahu nama Allah orang Israel, maka dia kuatir jika nanti ditanyakan maka Musa tidak dapat menjawab atau tidak mengetahui nama-Nya. Tentu bangsa Israel akan langsung menolaknya.

Sebagai contoh, 10 tulah di Mesir sebenarnya bentuk pembuktian Allah kepada bangsa Mesir dimana Allah menghajar 10 dewa-dewi Mesir melalui 10 tulah tersebut.

  1. Tulah air menjadi darah - Allah membunuh dewa Hepi atau dewa sungai Nil.
  2. Tulah katak - Allah mendatangkan katak-katak (dewi Haket, dewi katak atau dewi kesusahan) dan membunuhnya, dimana seaakan-akan Allah sendiri yang berkuasa atas kesusahan.
  3. Tulah nyamuk dan debu - Allah melawan dewa tanah.
  4. Tulah Lalat - Allah melawan dewa Hepri yang berkepala lalat, ini dewa reinkernasi. Allah malah memakai dewa ini untuk menyiksa orang Mesir sendiri.
  5. Tulah sampar - Allah melawan dewi Hathor, dewi perlindungan dan cinta yang berwajah lembu. Dan semua ternak Mesir dibunuh memakai penyakit sampar.
  6. Tulah barah - Allah melawan Dewi Isis, yaitu dewi kesehatan dan kedamaian. Allah menghilangkan kesehatan dan kedamaian orang Mesir. Dan karena kena barah, maka tak ada orang Mesir bisa beribadah karena dianggap najis.
  7. Tulah hujan Es - Allah melawan dewi Nut, yaitu dewi langit. Allah berkuasa atas langit dan menurunkan hujan Es.
  8. Tulah belalang- Allah melawan dewa Seth, dewa badai dan ketidakteraturan. Allah justru memakai badai dan ketidakteraturan menghancurkan Mesir.
  9. Tulah kegelapan - Allah melawan dewa Ra, yaitu dewa matahari. Allah menutup matahari sehingga Mesir gelap gulita.
  10. Tulah kematian anak sulung - Allah melawan Firaun yang dianggap sebagai dewa setara dengan dewa Ra, dan Allah merengut kehidupan anak seorang Firaun.

Kembali ke pertanyaan Musa kepada Allah tentang nama-Nya, dan Allah menjawab Musa : "AKU ADALAH AKU!". Pertama kali dalam Alkitab seseorang menanyakan Allah nama-Nya dan mendapat jawaban dari Allah sendiri.

Namun yang menarik di sini adalah kata Ibrani asli dari jawaban itu sangat terkenal dan sering menjadi perdebatan, yaitu sebutan: YHWH atau bunyinya: "Yod", "Hey", "Vav", "Hey", atau jika disambung sering disebut "Yahweh".

Beberapa aliran sesat sering memakai nama ini sebagai alasan untuk menyerang iman umat Kristen terhadap Alkitab yang kita baca sehari-hari. Mereka mengatakan bahwa pemakaian kata Allah tidak tepat, karena seharusnya Alkitab tidak memakai pengaruh bahasa Arab tetapi memakai nama asli Ibrani Allah yaitu "Yahweh".

Ini kesalahan besar aliran tersebut karena mereka tidak paham bahwa YHWH itu adalah singkatan dari jawaban Allah kepada Musa. "AKU ADALAH AKU" dalam bahasa Ibraninya adalah "EHYEH-ASHER-EHYEH" dan karena bahasa Ibrani tidak mengenal huruf hidup untuk penulisan ditulis YHWH yang dibunyikan "Yahweh" bagi sebagian orang.

Sementara bagi orang Ibrani sendiri, nama YHWH sangat suci dan tidak boleh disebutkan, barangsiapa menyebutkannya akan dihukum mati dilempari batu (itulah banyak kisah dalam Alkitab seseorang dituduh menghujat nama Allah lalu dihukum mati, yaitu dituduh menyebut YHWH).  Jika orang Ibrani (Israel) menemukan kata YHWH dalam kitab suci, maka mereka akan menyebutkan dengan tegas dan keras dengan sebutan "ADONAI", inilah sebutan penganti yang merujuk YHWH. 

Dalam Alkitab juga demikian, jika kita menemukan kata TUHAN dalam huruf besar semua, itulah sama dengan menyebut ADONAI, merujuk tulisan aslinya adalah YHWH.  Sedangkan jika Alkitab menulis Allah maka dalam tulisan aslinya Elohim (Allah yang Mahakuasa).  Mengapa Alkitab bahasa Indonesia menyerap kata Allah? Bukan karena menyerap bahasa Arab, melainkan karena menyerap bahasa asli daerah timur tengah, yang serumpun yaitu Aram, Arab, dan Semit.

Jadi sesungguhnya Alkitab sudah menuliskan dengan pemahaman dan sejarah yang benar, sehingga tuduhan-tuduhan kesalahan penulisan karena tidak memakai YHWH adalah justru tuduhan yang tidak benar dan menyesatkan.

Pernyataan "AKU ADALAH AKU" seakan menjelaskan bahwa  inilah AKU, Allah satu-satunya, tidak ada Allah lain dan bukan di atas allah-allah, karena tidak ada allah lain selain AKU. Ini menghempaskan keyakinan Musa dan kebanyakan orang saat ini bahwa ada pluralisme dalam kepercayaan. Kenyataannya tidak ada. Bagaimana mungkin mengakui adanya allah lain jika tidak ada selain Allah yang bernama "AKU ADALAH AKU" ini?

Orang Israel sejati tidak akan mengakui allah lain, karena memang tidak ada allah lain. Hanya ada satu Allah yaitu YHWH (Adonai). Ini juga menunjukkan otoritas Allah atas semesta. Dia absolut dan tidak bisa diatur. Dia satu-satunya yang mengatur segalanya, karena Dia yang menciptakan dan berkuasa atas segalanya.

Dari jawaban Allah ini, menjelaskan perbedaan diri-Nya dengan semua tuhan dan dewa dewi yang dikenal Musa dan yang dimiliki bangsa-bangsa saat itu. 

Kenapa begitu banyak allah-allah, dewa dewi dan berhala-berhala yang dipuja oleh berbagai bangsa pada zaman itu? Ya karena itu lebih mudah.  Manusia cenderung menginginkan kepastian dan kemampuan mengatur segala sesuatu. Oleh karena itu lebih mudah memiliki allah atau dewa dewi yang bisa diatur dan dipastikan, misalnya bisa dilihat, dipegang atau memberi kesan dapat melayakkan diri dengan melakukan sesuatu untuk allah, dewa-dewi maupun berhalanya.

Sederhananya, agama perbuatan. Artinya dengan berbuat cukup dan dapat masuk surga. Padahal ini tidak mungkin karena dalam surga diharuskan tidak bercacat dan bercela. Menimbang dosa dan amal tidak ada gunanya karena seberapapun amal kita jika setitik dosa saja maka tidak dapat masuk ke surga yang suci dan kudus. Jika bisa masuk, tentunya surga tidak suci dan kudus lagi karena setitik noda dosa itu bukan?

Efesus 2:8,9.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu (perbuatan baikmu), tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu (amal ibadahmu): jangan ada orang yang memegahkan diri.

Keselamatan itu kasih karunia atau pemberian Allah. Bukan karena kita baik dan benar, beramal dan beribadah dengan rajin, tetapi sepenuhnya belas kasihan dan anugerah Allah.

Pertanyaannya bagaimana kasih karunia atau pemberian itu diberikan bagi kita? Ya kasih karunia atau pemberian itu dikemas dalam Yesus Kristus. Dan persyaratannya adalah barangsiapa yang menaruh iman percaya pada Yesus Kristus sajalah yang akan diselamatkan.

Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes 1:12

Tetapi setiap orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Ini sangat menarik bahwa orang Kristen mempercayai bahwa Allah yang bertemu dengan Musa adalah juga Yesus Kristus yaitu Allah yang menjadi manusia. Dan memang demikian, karena seluruh isi Perjanjian Lama (yang disebut sebagai TANAKH dalam bahasa aslinya), semuanya merujuk nubuatan tentang kelahiran dan kehidupan serta penebusan oleh Mesias yaitu Kristus.

TANAKH sendiri merupakan akronim dari: "Torah" (5 Kitab Taurat Musa berisi pengajaran),  "Nevi'im" (Kitab nabi-nabi baik nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil, besar atau kecilnya dibedakan dari tebal gulungan kitabnya), dan "Ketuvim" (Kitab puitis, yaitu termasuk Mazmur, Amsal, Ayub, Kidung Agung, Pengkotbah).

Bagaimana penjelasan Allah sendiri tentang nama-Nya yang satu ini yaitu Yesus Kristus. Ternyata Musapun diberitahukan akan hal ini. Lihat Keluaran 6:2-3.

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN (YHWH baca ADONAI). Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa (ELOHIM), tetapi dengan nama-Ku TUHAN (YHWH baca ADONAI) Aku belum menyatakan diri."

Tentu saja "AKU ADALAH AKU" bukanlah sebuah nama, tetapi otoritas dan identitas. Sehingga ketika dikatakan bahwa dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan (menampakkan) diri memiliki makna yang lebih misterius, sementara sebagai Elohim, Dia telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Apakah berarti Allah sudah menyatakan (menampakkan) diri kepada Musa dengan nama-Nya itu, seperti kepada Abraham, Ishak dan Yakub? Tentu tidak, Musa hanya melihat Api disemak belukar dan mendengar suara Allah, dikemudian haripun prestasi Musa hanya melihat tangan juga punggung Allah. Jadi pernyataan diri sebenarnya belum terjadi saat itu.

Dari Alkitab Perjanjian Baru maka kita melihat bagaimana pernyataan Allah kepada manusia itu menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. IMMANUEL, Allah beserta manusia ditulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian dalam bahasa Yunani (Gerika) ditulis Emmanuel. 

Immanuel pertama kali disebut dalam Perjanjian Lama sebagai janji keselamatan dalam Yesaya 7 dan 8, kemudian digenapi dalam perjanjian baru dimana berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria dan Yusuf serta para gembala di padang rumput.

Kehadiran wujud Allah ini bukan lagi dalam bentuk api disemak belukar, tiang awan dan tiang api, dalam suara gemuruh, tetapi dalam wujud yang bisa disentuh dan berinteraksi dengan manusia. Itulah Yesus Kristus.

Kesetaraan Yesus dengan Allah nyata dari perbuatan-perbuatan-Nya dan ajaran-Nya yang hanya mungkin dilakukan oleh Allah sendiri. Tidak ada seorang manusiapun yang mampu melakukan apa yang dilakukan Yesus untuk menebus dosa umat manusia. Kebangkitan-Nya dari kematian dan kenaikan-Nya ke Surga menjadi bukti otentik Allah mengunjungi manusia.

Lagipula kehadiran Yesus Kristus bukan kebetulan melainkan melalui rencana yang dinubuatkan sepanjang sejarah Alkitab Perjanjian Lama atau TANAKH. 

Sehingga ketika tanda-tanda kedatangan Mesias tergenapi, itu tidak mengejutkan bagi para Rasul dan umat karena semuanya telah dinubuatkan para nabi sebelumnya.

Kisah Para Rasul 4:12

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Nama itu adalah nama Yesus Kristus yaitu Tuhan dan Penebus kita.

Tentu banyak yang meragukan apakah Allah benar menjadi manusia. Tetapi nyatanya bahwa Allah telah mempersiapkan tubuh-Nya sejak awal dengan menciptakan manusia itu sendiri dengan mengambil gambar dan rupa Allah.  Tentu jika Allah ingin berwujud, maka wujudnya adalah manusia. Namun manusia mana? Tentu jawabannya adalah manusia Yesus Kristus yang kudus itu.

"AKU ADALAH AKU" dan keselamatan hanya di dalam nama Yesus, adalah keabsulutan Allah yang sejati dan satu-satunya. Sebagaimana tidak ada Allah lain, maka demikian juga tidak ada keselamatan lain selain di dalam Yesus Kristus.


Ketika kita menyadari betapa luar biasanya Allah menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Alkitab, maka kita semakin yakin dan dikuatkan dalam iman. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.





English translation:

I AM WHAT I AM.


Exodus 3: 13-14.

But Moses said to God: "But if I get the Israelites and say to them: God of your fathers has sent me to you, and they ask me: how about his name? - What shall I say to them?"

Word of God to Moses, "I AM." And he said: "This is what you say to the Israelites: I AM has sent me to you".



Greetings in God's love.

Probably most of us have asked what is the name of God? For Christians since the Sunday School might be able to quickly answer His name Jesus Christ! And it's true. For God is revealed Himself in Jesus Christ, so that when asked his name, He named Jesus Christ.


Nevertheless, we need to make sure that the owner of the name of Jesus Christ, which is God? Because so many people have such a name. For example in Latin, the name of Jesus, Cristo, even Jesus Cristo also exist. But God is the one who named Jesus Christ crucified, died and rose again on the third day, and ascended into heaven. For Personal this one, there is only one in the world.

But for those who were in the days before and for those who do not know the Lord Jesus, then it is very difficult to answer the name of God. Moses was the first to note that the Bible asks the name of God directly to God himself and got an answer from God (formerly Jacob had also asked the name of God while struggling with his Pniel Gen: 32: 29. But no response).

Devotional this time we learn not only search for the name of God but also the meaning of that name for us. So when we asked the name of God, we can answer also can realize who God is and who we are.


First we need to find out why Moses asked God's name.

Moses was a Hebrew who was raised in a family of Pharaoh of Egypt. Long before Moses was born, a Hebrew named Joseph became a ruler in Egypt one level below Pharaoh. Hence the great famine swept the world and through Joseph were used by God, then the Egyptians and the world's people were saved from the drought and famine. Through Joseph finally the whole family Israel moved in and lived in Egypt.

But then after two generations of Pharaohs, then comes the new Pharaoh in Egypt who knew not Joseph and his services. And also when the family lineage of Israel is very much developed into a nation. This new Pharaoh then treat the enslavement of the Israelites in order to suppress their growth rate. Still, growing a lot. Then notice the Pharaoh to kill all male babies born to Israel. And that's when Moses was born.


Moses saved from the killing baby by throwing it into the Nile using floating baskets. And the baby was found by Pharaoh's daughter adopted him. So Moses grew up in the education and culture of Egypt at that time. However, due to his early childhood he deposited back into his Israeli mother to breastfeed, he still remembers his origin.

Moses grew up together with the daughter of Pharaoh that would hold the next throne. Moses even recorded in the history of Egypt had held the Egyptian army and won the battle. He is well respected in Egypt, almost equal with the crown prince at the time of Pharaoh. Therefore Moses when God sent to Egypt can freely go to Pharaoh who was in fact his half-brother.


But in an event, Moses saw an Egyptian mistreat a Hebrew slave, and Moses killed the Egyptian in a fight. And so he fled to the desert wilderness. In this wilderness he learned to be a low and contemptible as shepherds. And there he saw the flaming undergrowth but not burned. He saw God.

Through the meeting, God sent Moses to Pharaoh to free the Israelites from slavery. In a conversation later that Moses asked God's name.

Why did Moses asked God's name? Of course, since the days of Moses learned from his experience that all the gods of the nations are known to have a name. While Moses did not know the name of the God of Israel, then later asked her to worry if Moses would not be able to answer or did not know his name. Certainly the people of Israel will be immediately rejected.


For example, the 10 plagues in Egypt is actually a form of proof of God to the people of Egypt when God struck the 10 gods of Egypt through the 10 plagues.


  1. Plague water into blood - killing the god Hepi God or god of the Nile.
  2. The plague of frogs - God brought frogs (Haket goddess, the goddess or goddesses frog distress) and killed him, where seaakan-God alone had the power of distress.
  3. The plagues of mosquitoes and dust - God against the gods of land.
  4. Flies plague - God against Hepri-headed god of flies, this god reinkernasi. God actually wears these gods to torment the Egyptians themselves.
  5. Plague pestilence - Allah fight the goddess Hathor, goddess of protection and love-faced ox. And all the cattle of Egypt killed wearing a pestilence.
  6. A plague of boils - Allah fight the goddess Isis, the goddess of health and peace. God removes health and peace of the Egyptians. And because of contact with the boils, then there is no Egyptians can worship because it is considered unclean.
  7. Ice rain plagues - God against the goddess Nut, the sky goddess. God's power over the sky and rained down Es.
  8. Belalang- plagues God against the god Seth, the god of storms and irregularities. God actually wear irregularity storm and destroy Egypt.
  9. The plague of darkness - God against the god Ra, the sun god. God shut out the sun so that the Egyptians dark.
  10. Plague death firstborn - Allah against Pharaoh is regarded as equivalent to god god Ra, and God frowning son of Pharaoh's life.


Back to Moses' question to God about his name, and God said to Moses, "I AM WHAT I AM!". First time in the Bible someone asks God his name and got no answer from God himself.


But what's interesting here is the Hebrew original of the answer very well known and often debated, the term: YHWH or reads: "Yod", "Hey", "Vav", "Hey", or if connected is often called "Yahweh" ,

Some cult often use this name as an excuse to attack the faith of Christians to the Bible that we read everyday. They say that the use of the word Allah is not appropriate, because the Bible should not be put on the influence of Arabic but uses the original Hebrew name of God is "Yahweh".


It's a big mistake the flow because they do not understand that it is an abbreviation of YHWH God's answer to Moses. "I AM WHAT I AM" in Hebrew is "EHYEH-ASHER-EHYEH" and therefore did not know the Hebrew language for writing vowels written YHWH who sounded "Yahweh" for some people.

As for the Hebrews themselves, the name of YHWH is very sacred and should not be mentioned, whoever mentioned it would be put to death stoning (that many stories in the Bible a person accused of blaspheming the name of God and put to death, that is accused of calling YHWH). If the Hebrews (Israel) find the word YHWH in scripture, then they will be stated clearly and loudly as "Adonai", this term refers to substitute the YHWH.


In the Bible, too, if we find the word of the LORD in all capital letters, which is the same as calling Adonai, referring to the original article is YHWH. Whereas if God wrote the Bible in its original writing Elohim (God Almighty). Why does the Bible Indonesian absorb the word of God? Not because it absorbs Arabic, but as it absorbs the native language of the Middle East region, allied namely Aramaic, Arabic and Semitic.

So in fact the Bible has to write with understanding and true history, so that the charges for not wearing a writing error YHWH is precisely the allegations untrue and misleading.

The statement "I AM WHAT I AM" as if to explain that it is I, the only, there is no other God, and not on the gods, because there are no other gods besides Me. It threw Moses confidence and most people today that there is pluralism in trust. The reality does not exist. How could acknowledge their other gods if no one but God called "I AM WHAT I AM" is?


True people of Israel will not recognize other gods, because there is no other god. There is only one God, YHWH (Adonai). It also shows God's authority over the universe. He is absolute and can not be regulated. He's the only one who arranged everything, since He created and all-powerful.

From God's answer, explaining the difference himself with all the gods and deities known Moses and owned by nations at the time.

Why are so many gods, deities and idols are worshiped by many nations at that time? Yes because it's easier. Humans tend to want certainty and the ability to manage everything. Therefore, it is easier to have a god or gods that can be arranged and confirmed, for example, can be seen, held or give the impression can make proper himself to do something for the gods, deities or idols.


Simply put, the religious act. This means that by doing enough and can go to heaven. Yet this is not possible because the required heaven without blemish and without blemish. Considering the sins and deeds is useless because no matter how much our charity if a speck of sin which can not go to heaven pure and holy. If you can go, of course, the heavens are not pure and holy because it was not a speck of sin?

Ephesians 2: 8,9.

For by grace are ye saved through faith; it is the gift (your good deeds), but the gift of God, not of works (charity worship), lest any man should boast.

Salvation is grace or gift of God. Not because we are good and true, do good and serve diligently, but fully mercy and grace of God.


The question is how grace or gift was given to us? Yes grace or gift was packaged in Jesus Christ. And its requirements are those who put their faith to trust in Jesus Christ alone will be saved.

John 3:16

Because God so loved the world, that he gave his one and only Son, that whosoever believeth in Him should not perish but have eternal life.

John 1:12


But everyone who received him, he power to become the sons of God, even to them that believe on his name.

It's very interesting that Christians believe that God met with Moses is also Jesus Christ is God in the flesh. And rightly so, because this whole Old Testament (called the Tanakh in the original), all referring to the prophecy of the birth and life and redemption by the Messiah, Christ.


Tanakh is an acronym of "Torah" (5 Moses, the Torah contains teachings), "Nevi'im" (Book of prophets both great prophets and the prophets ketch, big or small is distinguished from a thick roll of his book), and "Ketuvim" (Book of poetic, ie including the Psalms, Proverbs, Job, Song of Songs, Ecclesiastes).

How does God's own explanation of his name that this one is Jesus Christ. Turns Musapun notified of this. See Exodus 6: 2-3.


Furthermore, God said to Moses, "I am the Lord (YHWH read Adonai). I have appeared to Abraham, Isaac and Jacob as God Almighty (GOD), but by my name Jehovah (YHWH read Adonai) I never made myself."

Of course the "I AM WHAT I AM" is not a name, but the authority and identity. So when it is said that my name Yahweh I never made myself the meaning is more mysterious. Does this mean that God has revealed himself to Moses by his name was? Of course not, Moses only see the Fire in the shrub and hear the voice of God. But the self-declaration is actually not happening.


From the New Testament we see how God's revelation to man it becomes real in Jesus Christ. IMMANUEL, God with man were written in Hebrew and then in Greek (Greek) written Emmanuel.

Immanuel was first mentioned in the Old Testament as the promise of salvation in Isaiah 7 and 8, then fulfilled in the new agreement in which the news of the birth of Jesus to Mary and Joseph and the shepherds in the pastures.

The presence of the nature of God is no longer in the form of a fire in the undergrowth, the pillar of cloud and a pillar of fire, the roar, but in a form that can be touched and interacted with humans. That Jesus Christ.

Equality of Jesus with God is revealed from the deeds of Him and His teachings possible only by God himself. No man is capable of doing what Jesus did to atone for the sins of mankind. His resurrection from the dead and his ascension into Heaven be authentic proof of God visited man.

Moreover, the presence of Jesus Christ, not by chance but through a plan that foretold the history of the Old Testament or Tanakh.


So when the signs of the coming of the Messiah was fulfilled, it is not surprising for the Apostles and the people because all the previous prophets had foretold.

Acts 4:12

And safety is not in anybody other than in him, because under heaven there is no other name given to men by which we must be saved. "

That name is the name of Jesus Christ the Lord and Redeemer.


Certainly much doubt whether God really became man. But the fact that God has been preparing his body from the beginning by creating the man himself to take the image and likeness God. Certainly if God wants tangible, then the form is human. But what man? Of course the answer is the man Jesus Christ holy.

"I AM WHAT I AM" and salvation only in the name of Jesus, is all to absolute God's true and sole. As there is no other God, so also there is no salvation other than through Jesus Christ.


When we realized how extraordinary God reveals Himself to us through the Bible, then we are increasingly confident and strengthened in the faith. God bless us all. Amen.




Sunday, 27 March 2016

For them who failed!

Mark 16:3-7 
And they were saying among themselves, Who will get the stone rolled away from the door for us?
And looking up, they saw that the stone was rolled back; and it was of great size.

And when they went in, they saw a young man seated on the right side, dressed in a white robe; and they were full of wonder.

And he said to them, Do not be troubled: you are looking for Jesus, the Nazarene, who has been put to death on the cross; he has come back from the dead; he is not here: see, the place where they put him!

But go, say to his disciples and to Peter, He goes before you into Galilee: there you will see him, as he said to you.

I usually write in Bahasa then translate it to English, but somehow today I would like to share one of beautiful insight from God thru today Bible reading at Church.

Before I started, let me wish you a happy Passover day. Christ has risen for all to see that He is God who visited the earth.

So different from people and most movies perspetive of God. They think when God is coming then it will be form as heroic character, powerful, amazing fighting actions and win all the battles against bad guys. But when God came to earth about 2 thousands years ago, He was a little baby in a manger, weak and dependent to His human parent. Although He perfomed many miracles in His earth time, He did it all for helping people, not fighting bad goverment or troops or bad people, he was the hope for the poor and the sick, nothing as great as King David or King Salomon in their days. And at the end for the anti climax, He was just human that cruxified at the cross of Golgota.
God did not came as what people expected Him to be. But God came to earth as what we need Him to be, and thats God deepest desire.  To bring us back originally as He planned before, to be in Heaven with Him.

Not any of us can entering Heaven with our goodness or godliness, because heaven is holy and clean from sin, but as you read the scriptures, no one is holy and clean from sin. Our flesh itself sin contaminated, from generation to generations we passed and passes our fathers and great grand fathers sin. We are a broken glass, cannot be fixed even we stick it. In heaven, no broken glass accepted, not even a scratch. Heaven is perfect.

Romans 3:23 For all have done wrong and are far from the glory of God;

Romans 6:23  For the reward of sin is death; but what God freely gives is eternal life in Jesus Christ our Lord.

But the main difference is the resurrection day! Which is proof that Jesus is God in human form. And the teaching He gaves us was clearly explain the life of heaven, where He came from and return too. He revealing God to us in very close and intimate ways, face to face! And only by faith to Jesus Christ then someone can have their sin redeemed. Only by acknowledge Christ in your life, then you will be saved, that the price!

Romans 10:9-10 
Because, if you say with your mouth that Jesus is Lord, and have faith in your heart that God has made him come back from the dead, you will have salvation: For with the heart man has faith to get righteousness, and with the mouth he says that Jesus is Lord to get salvation.

Thats the opening to explain you the background. Now I would like to get focus on the resurrection day of Christ.

It was a third day Christ was died and buried. He was buried as Jews tradition, it is in a stone cave. Usually the cave door are leave it open or else close with something easy to open. Jews buried only with cloth and no jewelries or any precious things like egypt, so none will stole from the cave. And also, it is forbidden to Jews to touch dead body,  they will be unholy for a day because of that and cannot join any religion ceremony.  Thats why these people who came to Jesus tomb were came after Sabbath.

But the problem with the tomb is the doorway has closed with big heavy stone. Why? Because the Jews leaders told Pilate about what Jesus said before, that the prophecy of Messiah will be resurrected on third days. They afraid that the disciples of Christ will stole the body and says He is risen. So the local Roman goverment sealed the cave or tomb with big stone and goverment stamp.
But when they arrived, the tomb has opened, the big stone has rolled over, and there is a man with white robe showing that Jesus is not there anymore, more surprisingly,  he said that Jesus has risen.
To be noted, I find it something quite interesting from the words of that man with white robe. He mentions name. One for sure is Jesus. But the other one is ... Peter!  The most active and - if I may say - short minded person. I wonder why?

Let's recall a little bit about Peter. He seems the head of the class of Jesus twelve disciples. The right hand of Jesus. Peter seems always there with Jesus every time and every where. I also recall the other two, John and James at Getshemane and the mountain when they met phrophet Moses and phrophet Elijah.

Peter is the only person who dare to step out of the boat under storm to walk on the water with Jesus.

Peter is the one who told everyone that Jesus is the messiah.

But this high rank student, was the one who deny Jesus three times before sun rise because of afraid being captured together with Jesus. He was actually brave enough to watch Jesus closely to the court yard of Jews high priest in the time.

But Jesus has warned him about it, using the cry of the cock, Jesus already foreseeing Peter would deny Him. And then after the cry of the cock, Peter realised that he denied his loving master, he run away with broken tears.

And then I realised.  What this message mean saying Peter name is completely to address the healing and hope to broken Peter. The "rock" that is now in peaces, cannot lifted his face amongs his fellow disciples. Actually all of them the same, they all afraid and run, but Peter....oh our Peter, the one walking on the water, how come?

I believe many of us like Peter, a broken and a failed one. How many times we promised to live in godlines, to do the words of God, to praise Him in our life, but we fails. We may also fails in many other aspects in life. We fails in relationship, we fails in trust, we fails in holiness. We sin and fail.
The ressurection news addresed specifically to the broken and failed like Peter. The scripture we read today might not mentioned my name, but I know, he named me too. This for us the believers who sometimes fail and broken from many things. Yes, God is addressed His ressurection for you who fails!

I wouldn't doubt if Judas the traitor wasn't killed himself, then it will not only Peter name mentioned, it will also Judas. But for sure, any of us should be like Peter who's crying to confess of his sin and regreting how failed he is. Without repent, there is no way God will forgive. Why? Because God want us to value how bad and dangerous sin is, it took the Son of God to die on the cross for redeem (pay) it.

When people wants God come to punish the bad/criminal guys, instead, the fact is God came to saves the broken and fails people like you and I. God still will punish sinners, but only for them who wont grateful for His calling of salvation thru faith in Jesus Christ.

He has done all the conditional of sin penalty, and paid all to save everyone of us. So His calling should be a huge joy for a person like you and I, a chance to be saved.

But in the other hand, when we reject His calling, it is the worst response that disrespectful of God own sacrifice.

Yes He is calling each of us! He knows our life, He want to heal us, He want to love us back, He wants to grasp our hand and make us stand on our feet again, He wants to build us from just a fail student becomes the great apostles!

Come to Him, come to Jesus Christ, confess your sin, talk to Him your failures, and ask Him to forgives you, and you will be saved. Just simple pray with your own words to express your need of Him, then you can see how He will save you.

For He want us in heaven with Him someday. Amen. -md

Thursday, 24 March 2016

Kamis Putih saya

Hari ini saya tidak bisa ke gereja untuk ibadah kamis putih karena sakit, semoga besok saya bisa ke gereja. Jumat Agung dan Paskah selalu menjadi hari peringatan terbesar dalam kehidupan rohani saya, bahkan lebih penting daripada natal. Karena saya sudah menyaksikan Dia dicambuk dan disalibkan demi dosa-dosa saya. Ada pengalaman pribadi saya yang mengingatkan saya akan suara-Nya berbicara kepada saya, bahwa Dia mengasihi dan menebus saya dari dosa-dosa saya.

Allah menjadi manusia untuk menebus dosa-dosa seluruh manusia, mati dan bangkit pada hari ke-3 menunjukkan Sang Pencipta telah mengunjungi ciptaan-Nya.

Allah yang adil telah memberi hukuman atas dosa juga memberi jalan untuk pengampunan dosa. Allah yang tidak hanya menghukum  tetapi juga mengetahui bagaimana menjadi manusia seutuhnya. Allah yang sempurna cinta kasih-Nya dan yang menyempurnakan anak-anak-Nya yang percaya pada karya penyelamatan-Nya lewat Kristus Yesus yang disalibkan itu.

1 Petrus 2:24  Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Selamat Kamis Putih teman, jika kita ada saat itu, malam ini bukanlah malam yang indah tetapi mencekam, pagi esok bukan pagi yang cerah tapi kelam, dan sore hari esok adalah saat dimana alam menangis dan bumi gemetar atas apa yang kita sebagai ciptaan telah perbuat kepada Sang Pencipta kita. Dan semua kekejaman itu melalui racun iblis atas nama politik dan agamawi. Tapi dari situlah kebenaran muncul, mengalahkan maut.

Apakah mungkin seorang manusia biasa yang hanya mencapai umur 33 1/2 tahun di bumi dari kota terpencil di Nazareth, keluarga miskin pekerjaan tukang kayu dengan pengikut hanya 12 orang penakut dimana 1 adalah penghianat, namun dapat memberi dampak ribuan tahun kemudian? Untuk seluruh generasi dan jutaan manusia?

Bahkan sebelum Dia lahir seluruh jalan yang harus ditempuh-Nya selama 33 1/2 tahun itu telah tertulis dan terinci dalam surat-surat para nabi dalam rentang ribuan tahun juga. Dimana nabi-nabi itu adalah nabi-nabi besar yang dikenal hampir di seluruh bangsa di dunia.

1 Korintus 15:3-4  Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Tuhan Yesus Kristus sungguh Allah yang menjadi manusia. Dia tidak datang hanya untuk menjadi bagian dari orang Kristen. Bahkan saat Dia di dunia, tak pernah Dia membentuk kaum Kristiani.

Dia tidak menjadi ikonik orang Yahudi, dimana justru pemuka Yahudi lah yang menuduh Dia makar terhadap kerajaan Romawi dan meminta Pontius Pilatus menyalib mati Yesus Kristus.

Dia bukan datang untuk sekelompok orang. Allah menjadi manusia itu datang untuk SEMUA manusia. Dia mati dan bangkit untuk semua manusia. Artinya, tak ada jalan lain untuk diselamatkan selain melalui Allah yang sejati dalam inkarnasi Yesus Kristus.

Kisah Para Rasul 4:12  Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Satu hal yang pasti, Allah yang sejati ini sejak dulu, sekarang dan selamanya tetap sama. Kekuatan, kuasa, keajaiban, kebenaran, kesucian, kasih dan cinta-Nya tidak berubah. Dia kudus dan selalu setia. Apa yang ada di dalam Allah adalah juga apa yang ada di dalam Yesus Kristus. Karena sesungguhnya mereka itu satu adanya. Allah adalah Roh, dan Roh Allah telah memakai rahim perawan Maria untuk menjadi manusia Yesus Kristus.

Apakah ini bisa dipercaya? Ya! Selain banyak bangsa lain memiliki kepercayaan yang sama tentang kisah perawan Maria. Tetapi memang adalah mudah bagi Allah menjadi manusia.

Tetapi apakah ini bukan penipuan, seorang yang mengaku Allah? Ya jika dia mati dan tidak bangkit lalu naik ke Sorga.

Namun Yesus Kristus satu-satunya manusia tanpa cacat cela dosa, perbuatan-perbuatan-Nya selama hidup di dunia adalah keajaiban yang hanya mungkin dilakukan Allah. Seperti menyembuhkan orang buta dari lahir, orang kusta kembali pulih dengan tubuh yang baru, orang lumpuh seketika berjalan, bahkan orang mati lewat 4 hari pun dibangkitkan oleh-Nya yaitu bernama Lazarus yang terkenal itu.

Dan di atas segalanya, Yesus Kristus mati dan bangkit, lalu naik ke sorga. Seluruh murid-murid menjadi saksi mata atas semua itu.  Mereka kemudian disebut rasul-rasul. Mereka yang tadinya penakut sekarang berbalik menjadi militan, bahkan rela mati demi berita besar ini. Seperti Yakobus dipenggal, Petrus disalib terbalik dan lain sebagainya. Dan, semua orang yang percaya sejati, disepanjang sejarah dunia, juga tidak akan menyangkal kebenaran ini sampai akhir hayatnya. Ini berita benar dan pantas diperjuangkan. Berita baik dan sukacita, bahwa ada jalan menuju sorga.

Roma 10:9-10  Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Jadi apakah kamis putih saya ini? Terbaring di kamar ini sendirian dalam sakit. Saya mohon maaf, saya kurang menghormati anda, saya juga tak suka mengidolakan pendeta atau tokoh agama, sayapun kurang tertarik mengelu-elukan gereja ini dan itu, apalagi soal politik dan pemimpin pemerintahan, saya tidak terlalu terpikat sebaik apapun itu.

Yang saya pikirkan adalah, kamis putih ini. Ada berita sangat baik buat semua orang, semua teman-teman saya, buat pembaca. Kabar sukacita adalah, kita semua bisa beroleh penyucian sempurna dari dosa-dosa kita, kita semua bisa masuk sorga, tak perlu kuatir ditimbang amal ibadah kita tak cukup berat dibanding dosa kita (karena pasti dosa seringan apapun tak akan diterima di sorga yang suci tanpa noda).

Kabar baik itu adalah, Tuhan Yesus mengasihi kita. Dia siap menebus dan memulihkan hidup kita. Dia mau kita mencari kebenaran tentang Dia. Dia mau kita percayakan hidup kita pada-Nya. Dia sudah buktikan cinta kasih-Nya dan Dia mau menumpahkan semua anugerah kepada kita sebagaimana Dia telah menumpahkan seluruh darah-Nya di tanah bukit Golgota dimana Dia disalibkan.

Allah berjanji barang siapa mencari Allah sejati dengan sungguh hati pasti menemukan. Permasalahannya tidak banyak orang sungguh peduli dan bertekad untuk mencari kebenaran sejati. Tapi carilah, pasti akan menemukan Allah.

Matius 5:6  Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Atau terlebih lagi, seperti yang saya alami, justru Allah yang menemukan saya. Yah inilah ibadah kamis putih saya. Amin. -md

Sunday, 20 March 2016

Sudah Selesai (It is finished)

Sudah Selesai.

Yohanes 19:28-30.

Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : “Aku haus!”

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam it, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.



Hari ini (Maret 2016) saat pengumuman di gereja, diumumkan berita duka, yaitu seorang pria tua yang meninggal dunia, tertanggal seminggu yang lalu. Nama dan foto beliau terpampang di layar pengumuman.

Mungkin bagi pembaca hal ini suatu hal yang biasa saja, tetapi tidak bagi sebagian besar jemaat gereja saat itu, termasuk saya. Mengapa? Karena sesuatu yang dilakukan oleh pria tua ini tepat saat sebelum kematiannya.

Beliau adalah seorang pensiunan majelis di gereja itu, pada hari minggu itu, beliau sangat berbahagia mengantar cucu-cucunya dibaptiskan. Gereja saat itu penuh dengan orang dan karena acara baptisan tersebut sehingga banyak pengunjung yang datang. Agak unik bahwa hari itu ada beberapa grup paduan suara yang berkunjung dan menyumbang lagu, sehingga ibadah berlangsung agak lama.

Dan menariknya, tepat sebelum ibadah berakhir (pemberian berkat), pria tua ini pun turut meramaikan urutan acara. Beliau sudah mendaftarkan untuk memberi lagu pujian. Melangkah ke depan diikuti lirikan mata jemaat yang mulai jenuh karena lama duduk. Pria ini membuka tas berisi gitar Keroncong dan mulai bersiap-siap. Beliau bersaksi betapa bahagia dia mengantar cucu-cucunya untuk dibaptiskan. Kemudian menyanyikan 3 buah lagu dimana 2 lagu terakhir adalah ciptaan sendiri. Puji-pujian itu berkata, sampai tua pun, dia tetap mengikut Yesus.

Selesai nyanyi, beliau berjalan kembali ke bangkunya, jemaat mengikutinya dengan lirikan mata, musiknya biasa saja dan suaranya tidak sangat bagus, beberapa orang di bangku belakangku bergumam menggerutu karena lamanya ibadah hari itu dan banyaknya orang menyanyi. Dan tepat saat jemaat diminta berdiri untuk menerima berkat dari pendeta, bapak tua itu terjatuh, diangkat oleh para petugas dan pelayan gereja ke ruang lain, dan itulah kisah dan tanggal terakhir dalam hidupnya. Sudah selesai!

Berbeda dengan Tuhan Yesus, saat disalibkan Dia berseru: “Sudah selesai” dan kemudian menyerahkan nyawa-Nya. Tuhan Yesus tidak selesai saat itu, pada hari ketiga Dia bangkit dan membuktikan bahwa Diri-Nya adalah Allah yang mengunjungi manusia dan maut tidak berkuasa atas-Nya. Lalu apa maksud perkataan Yesus “Sudah selesai” itu?

Pernahkah anda mengunjungi penjara? Saat anda bertemu dengan orang-orang tahanan maka anda bisa melihat bagaimana mereka memandang dirinya sendiri. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kejelasan nasib. Mengapa? Karena mereka tahu berapa lama mereka harus mendekam dalam penjara. Apalagi mereka yang diputus hukuman mati, mereka sudah punya kepastian mati.

Tuhan Yesus juga seorang dengan kepastian yang jelas. Sejak lahir Dia sudah mengemban misi penyelamatan umat manusia. Setiap waktu dan hari Tuhan Yesus sedang menatap hari Dia akan disalibkan. Berita penyiksaan dan penyaliban bukan hal baru bagi-Nya, semua telah tertulis dengan jelas pada kitab suci orang Israel. Semua merupakan nubuatan yang harus digenapi, skenario penebusan dosa yang tidak dapat diubah selain dijalani. Dan Yesus Kristus hidup untuk menjalaninya sampai tuntas.

Berbeda dengan para tahanan di penjara, Tuhan Yesus punya pilihan untuk tidak melanjutkannya, Dia berhak untuk itu karena Dia bukanlah yang berdosa, Dia bukanlah yang bertanggung jawab. Yesus bahkan tidak dilahirkan dari keturunan Adam dan Hawa. Roh Allah memakai rahim perawan Maria untuk menjelma sebagai manusia. Yesus hanya memiliki kromosom ibu dan tidak memiliki kromosom ayah. Ini keajaiban natal.

Namun satu keajaiban natal tidak akan berarti tanpa keajaiban Paskah. Dimana Yesus harus menderita mati disalibkan lalu bangkit dalam kemenangan, tentu inilah misi yang harus diselesaikan, bukan lahir ke dunia, tetapi mati disalibkan, itulah misi-Nya.

Suatu malam di taman Getsemani sebelum Yesus ditangkap dan diserahkan kepada para pembenci-Nya, Yesus berdoa di taman itu. Doa-Nya itu merupakan kesempatan terakhir bagi-Nya untuk berbalik dan melangkah pergi, menjauhi salib. Dalam doa-Nya Yesus berkata:

“Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” (Matius 26:42).

Tiga kali Yesus mengucapkan doa yang sama, menunjukkan pergumulan yang berat dalam batin-Nya sendiri. Sebenarnya ini seperti sedang berbicara dengan diri-Nya sendiri karena Dia adalah Allah sendiri yang menjadi manusia.

Kadang kitapun bergumul dan bicara pada diri kita sendiri bukan? Misalnya saat diet kita berhadapan dengan makanan dan berbicara dalam batin, makan atau tidak, makan atau tidak.

Yesus sedang bergumul dalam batin yang berbeda, ini sebuah pilihan yang sangat berat. Dia tahu setelah memutuskan ini, pilihannya adalah cawan yaitu meneruskan jalan salib, atau pergi meninggalkan semua ini. Walaupun Yesus Kristus adalah Allah yang sejati, hasil inkarnasi Roh Allah menjadi manusia, namun Dia telah memiliki seluruh aspek psikis dan fisik manusia saat memiliki tubuh manusia, Dia pun 100% manusia yang bisa merasa lapar, haus, sakit, senang dan stres. Saat berdoa di taman Getsemani, Yesus dalam posisi stres atau tekanan batin luar biasa, sehingga pembuluh darah dibalik kulitnya pecah dan darah keluar dari pori-pori kulit bagaikan keringat darah. Secara kedokteran hal ini lazim ditemui di penjara-penjara pada orang-orang yang diperhadapkan pada hukuman mati.

Pada akhirnya Yesus memilih jalan salib, dan kita tahu kemudian apa saja yang dialami-Nya sepanjang menuju titik terakhir dari misi penyelamatan ini. Apakah yang dipikirkan Yesus saat di taman Getsemani sehingga Dia memilih ini?

Saya dapat membayangkan, bahwa dalam doanya yang “1 jam saja” sebanyak 3 kali itu, Yesus bergumul memilih kembali ke Surga sendirian atau menjalani salib agar wajah-wajah seperti anda dan saya yang melintas dalam doa-Nya malam itu juga bisa kembali ke surga. Tampaknya tidak ada jalan lain bagi manusia untuk ditebus dosanya. Manusia berdosa harus menjalani maut, dan penebusan terhadap maut hanya bisa jika korban penebusan itupun manusia. Akan tetapi hanya manusia tak bercacat cela saja yang layak menjadi tumbal pembayar dosa tersebut. Dan tak ada seorangpun di dunia ini yang layak selain Yesus. Yesus Kristus harus menyodorkan diri atau tidak ada keselamatan sama sekali. Dan terpujilah Tuhan, Dia memilih itu.

Saya membayangkan, Yesus melihat wajah saya saat Dia berdoa di Getsemani. Dia membayangkan wajah saya saat didakwa di pengadilan agama dan pengadilan Pontius Pilatus. Dia membayangkan wajah saya saat dicambuk dengan cambuk berduri besi. Dia membayangkan saya saat dimahkotai duri dan diarak memikul kayu salib yang kasar dan berat itu menuju bukit Golgota. Dan ketika paku demi paku menancap pada kaki dan tangannya, dalam jeritan-Nya Dia mengingat saya.

Saya yang berdosa ini, siapakah yang mau menolong saya? Saya yang selalu gagal hidup dalam standar kekudusan Allah, siapakah yang mau menerima saya? Bahkan jika seandainya semua dosa-dosa saya dibukakan, yakin sekali bahkan kalian manusia sesama orang berdosapun muak terhadap saya. Siapa yang mau mengambil hukuman yang seharusnya saya tanggung? Yang pasti saya tidak akan sanggup dan bahkan lebih lagi, saya akan menghujat Allah tatkala harus memikul salib untuk dosa-dosa saya sendiri (seperti para penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus juga mengutuki hidupnya dan Tuhan).

Hanya Yesus yang mau. Dia sudah melihat saya menulis ini jauh bahkan sebelum saya dilahirkan. Dia sudah melihat saya di taman Getsemani ribuan tahun yang lalu. Dia memilih menyelesaikan penyelamatan atas diri saya untuk saya saat ini dan masa mendatang. Dia melihat saya bersama Diri-Nya di surga saat terakhir Dia tertunduk menyerahkan nyawa-Nya.

Ini kemenangan yang indah bagi-Nya. Saya yakin, sedetik setelah mengatakan “Sudah selesai”, pastilah Dia tertunduk dan tersenyum, seakan berkata: “Halo Mark, selamat datang di Surga.”.

Terima kasih Tuhan Yesus, Kau menyelesaikan semuanya untuk saya. Dan jika Kau mau menyelesaikan pengampunan untukku, maka aku yakin Kau pun akan menyelesaikan rencana-Mu dalam hidupku. Amin.


Kuberbahagia yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku.
Aku waris-Nya, ku ditebus, ciptaan baru Rohulkudus.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.






It is finished.


John 19: 28-30.

After this, Jesus knowing that all was now completed, he said - in order to fulfill the scripture - "I am thirsty!"

Was there a vessel full of vinegar. So they put a sponge soaked in sour wine on a hyssop stick and brought it to his mouth.

After Jesus drank it with sour wine, He said: "It is finished." Then he bowed his head and gave His life.


Today (March 2016) when the announcement at the church, announced the sad news, that an old man who dies, dated a week ago. His name and photo displayed on the screen announcements.

Possible for the reader it is a matter of course, but not for the majority of the congregation in the church, including me. Why? Because of something that is done by the old man was right before his death.

He is a retired assembly in the church on the day of the week, he is very happy to escort his grandchildren baptized. The current church was full of people and for the baptism ceremony, so many visitors are coming. Rather unique that there are some groups that day choir who visit and contribute songs, so worship taking a while.

And interestingly, just before the service ended (the rewards), the old man is also helped enliven the event sequence. He has registered to post a song of praise. Moving forward gaze followed the church reaching saturation due to prolonged sitting. This man opened the bag containing Keroncong (small guitar or Ukulele) and start getting ready. He testified how happy he took his grandchildren to be baptized. Then sang three songs in which 2 the last song is his own creation. Song said, until his old days, he always follow Jesus.

Done singing, he walked back to his seat, the congregation followed him with a glance of the eye, the music is mediocre and his voice is not very good, some people on the bench behind me muttered grumbling because the length of the day service and the number of people singing. And just as the congregation was asked to stand to receive a blessing from the Preacher, the old man fell, carried by the officers and servants of the church to another room, and that is the end story and the latest date in his life. It is finished!

In contrast to the Lord Jesus, crucified when he shouted: "It is finished" and then gave His life. The Lord Jesus was not finish at that time, on the third day He rose and prove that it is God Himself who visited the man and Death has no power over Him. Then what is the purpose of Jesus' words "It is finished" it?

Have you ever visited the prison? When you meet with those prisoners then you can see how they perceive themselves. They are the ones who have the fate of clarity. Why? Because they know how long they have languished in prison. Moreover, those who was sentenced to death, they've got a dead certainty.

Jesus was also a man of clear certainty. Since birth he had a mission to rescue mankind. Every time and day the Lord Jesus was staring at day He would be crucified. News of torture and crucifixion is not new for him, all had been written clearly on the sacred scriptures of Israel. All the prophecies to be fulfilled, the scenario of redemption can not be changed other than by doing it. And Jesus Christ lives to get through to completion.

Unlike the prisoners in jail, Jesus had choices not to continue, he has all rights because he is not a sinner, He is not responsible for it. Jesus was not even born descendants of Adam and Eve. The Spirit of God put on the Virgin Mary's womb to incarnate as a human being. He had only maternal chromosomes and no father chromosome. It's the miracle of Christmas.

But the miracle of Christmas would be meaningless without the miracle of Easter. Where Christ suffered and died on the cross and rose in victory, of course this is a mission that must be completed, it was not to born into the world, but to died on the cross, that's his mission.

One night in the garden of Gethsemane before Jesus was arrested and handed over to the haters, Jesus prayed in the garden. His prayer was a last chance for him to turn around and walk away, away from the cross. In his prayer Jesus said:

"My Father, if this cup may not past unless I drink it, thy will be done" (Matthew 26:42).

Three times Jesus prayed the same, indicating that weight struggles in his own mind. Actually, it's like talking to Himself because He is God who became man.

Sometimes we are struggling and talking to ourselves is not it? For example, when we are dealing with a food diet and talking inside, eating or not, eating or not.

Jesus is wrestling in a different mind, this is a choice that is very hard. He knew after this decision, the choice is a cup that is forward way to the cross, or to leave all this. Although Jesus Christ is true God, for the Spirit of God into human incarnation, but he has to have all aspects of the physical and psychological humans when a human body, he was 100% human being can feel hunger, thirst, pain, happy and stress. While praying in the garden of Gethsemane, Jesus in stress condition or extraordinary inner pressure, so that the blood vessels behind his skin broke and blood out of the skin pores like sweat blood. In medical, it is prevalent in prisons to people who faced the death penalty.

In the end Jesus chose the way of the cross, and we knew then what happened him along towards the last point of this rescue mission. What the thoughts of Jesus when in the garden of Gethsemane that He chose this?

I can imagine that in his prayer that "1 hour" for 3 times, Jesus wrestled chose to return to Heaven alone or undergo cross that faces like you and me, that came to his prayer that night could also go back to heaven. It seems there is no other way for mankind to be redeemed their sins. Sinful man must undergo death, and the redemption of the death could only be if a sacrifice is also by humans. But only humans that is blameless ones are eligible to be the ransom of sin. And no one in this world worthy than Jesus. Jesus Christ need to push yourself or no safety at all. And praise the Lord, He chose it.

I imagine Jesus saw my face when He prayed in Gethsemane. He imagined my face when charged in a religious court and the court of Pontius Pilate. He imagined my face when whipped with barbed whips of iron. He imagined me when crowned with thorns and paraded carry the cross rough and heavy towards Golgotha. And when the nail-by-nail embedded in his feet and hands, in his screams he remembers me.

I am sinful, who will help me? I always fail to live in God's standard of holiness, who will accept me? Even supposing all my sins be opened, quite sure even you humans fellow sinners disgusted with me. Who wants to take the punishment that should have been my responsibility? To be sure I will not be able to and even more, I would blaspheme God when I had to carry the cross for the sins of my own (like the criminals who were crucified beside Jesus also curse her life and God).

Only Jesus was willing to. He had seen me writing this far even before I was born. He had seen me in the garden of Gethsemane thousands of years ago. He chose completing the rescue on me for me right now and future. He saw me with Himself in heaven the last moment he bowed down His life.

It's a beautiful victory for Him. I am sure, a moment after saying "It is finished", surely He bowed and smiled, as if to say: "Hello Mark, welcome to Heaven.".

Thank you, Lord Jesus, you finish it all for me. And if you want to finish forgiveness for me, then I'm sure you will finish your plan in my life. Amen.

Blessed assurance: Jesus is mine. Oh what a foretaste of glory divine.
Heir of salvation, purchase of God, born of His Spirit, washed in His blood.
This is my story, this is my song, praising my Savior all the day long.
This is my story, this is my song, praising my Savior all the day long.