Akhir-akhir ini kita diperhadapkan dengan halusinasi kerohanian yang dipertontonkan media.
Ada agama yang memperbolehkan perceraian dan banyak kasus perceraian diberitakan di media. Justru dari agama itu perceraian terasa ironis, disertai oleh cekcok, tuntutan, drama dan skandal yang menyedihkan.
Lalu bagaimana dengan orang Kristen?
Uniknya media menampilkan orang "percaya" seperti bercerai rohani alias baik-baik saja.
Ada wanita artis kristen yang dekat pria beristri yang akhirnya membuat pria itu menceraikan istri sahnya demi dia dan mereka menikah di gereja. Ada juga artis yang bercerai lalu menikah lagi dengan sesama artis dan tetap kelihatan rohani dengan pelayanannya. Ada artis-artis kristen yang bercerai baik-baik dan masih bisa dekat anak dan lempar canda tawa dengan mantannya. Ada yang menceraikan dan kemudian merencanakan menikah lagi secara Kristen. Seakan-akan, orang Kristen boleh bercerai dan tidak apa-apa jika tetap saling mengasihi maupun tetap melayani Tuhan.
Apakah mereka orang Kristen? Dan apakah perbuatan mereka dapat dibenarkan?
Firman Tuhan jelas menyatakan dengan tegas dan kokoh bahwa keselamatan dan penebusan dosa bukan karena moral dan kebaikan seseorang, tetapi oleh kasih karunia dalam iman kepada Tuhan Yesus yang menebus dosanya (Efesus 2:8-9) dan iman percaya itu akan dijawab Tuhan dengan Roh Tuhan sendiri yang mendiami hati dan tubuh orang percaya itu, inilah batasan makna orang Kristen yaitu didiami Roh Tuhan (Roma 8:9).
Sebab itu bagi orang Kristen, Tuhan Yesus melarang perceraian, karena apa yang dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan oleh manusia, juga sekaligus menampar siapa yang menceraikan dialah yang berdosa dan siapa yang menikah lagi dialah yang berzinah (Matius 19:4-6). Mengampuni seperti Kristus telah mengampuni, bertobat dan kembali ke jalan yang benar, itulah yang seharusnya dilakukan, bukan perceraian (Matius 6:14-15).
Tetapi Tuhan Yesus juga jelas mengajarkan untuk tidak menghakimi orang lain (Matius 7:1-5), Dia mengajarkan untuk menegur orang yang jalannya sesat (Matius 18:15-17).
Dan Alkitab juga memberitahukan bahwa setiap orang berimanpun akan diuji kinerjanya dan mereka yang memilih cara yang salah sekalipun sudah ditegur, pada akhirnya akan tetap diselamatkan walau bagaikan ditarik dari api atau melewati hidup yang sangat menderita (1 Korintus 3:10-15).
Bagi mereka sudah terlanjur, hanya punya pilihan untuk datang kepada Tuhan dan meminta hikmat pertolongan dalam memulihkan hubungan yang telah rusak atau meminta petunjuk apa yang benar untuk dilakukan. Allah adalah ahlinya memulihkan hubungan. Dia bahkan memulihkan hubungan manusia dengan Diri-Nya karena manusia berdosa, dengan cara rela mengorbankan Yesus Kristus (Yohanes 3:16). Dia pasti bisa memulihkan hubungan manusia.
Yang penting, jika anda dalam persimpangan itu, pilihlah jalan Tuhan! Jangan sedetikpun berpikir memilih jalan dunia ini.
Akhirnya, bagi kita penonton drama dunia ini, fokuslah dalam iman kita sendiri, usahakan yang terbaik dari diri sendiri dan rendah hatilah, sebab ada tertulis : "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12).
Dan tetaplah melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil keselamatan dan pengampunan dosa dengan iman kepada Tuhan Yesus serta mengajarkan untuk hidup dalam ajaran Tuhan Yesus (Matius 28:18-20).
Tuhan Yesus Kristus pasti dapat mengubah masa depanmu, sama pastinya dapat mengubah masa lalumu, yaitu telah berkorban mati pada salib untuk menebus dosa-dosamu.
Amin.
No comments:
Post a Comment